Penjelasan Camat tentang Kasus Bocah di Sukabumi Pingsan Dibekap OTK yang Buat Warga Panik

Kasus bocah pingsan dibekap orang tak dikenal (OTK) di Kampung Nangklak, Sukabumi, membuat warga panik.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
Dok. Polsek Cicurug
Polisi saat mendatangi rumah korban untuk mencari informasi kebenaran kasus pembekapan yang bikin heboh masyarakat di Kampung Nangklak RT 01 RW 06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kasus bocah pingsan dibekap orang tak dikenal (OTK) di Kampung Nangklak RT 01 RW 06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (26/1/2023), membuat warga panik.

Camat Cicurug, Ading Ismail, mengatakan, warga sekitar panik karena diisukan kasus penculikan anak akibat pingsannya korban.

"Asalnya kepanikan itu ada ya dari masyarakat, karena tadi itu isunya penculikan," katanya via telepon, Sabtu (28/1/2023) pagi.

Namun, warga dapat kembali beraktivitas seperti biasa setelah mendapat penjelasan dari polisi dan unsur forkopimcam, bahwa tidak ada bukti mengarah ke penculikan.

Juga tidak adanya saksi dan alat bekap dalam peristiwa itu.

Baca juga: Heboh Bocah di Sukabumi Pingsan Dibekap OTK, Polisi Tak Temukan Bukti, Bantah Indikasi Penculikan

"Tapi setelah mendapatkan penjelasan dari Pak Kapolsek, dari unsur kita ya, sekarang masyarakat sudah biasa kembali," jelas Ading.

Ading menjelaskan, berdasarkan informasi dari polisi, hasil pemeriksaan orang tua korban, tidak ada bukti kuat anak itu dibekap.

"Yang dikhawatirkan oleh kita kan itu isunya isu penculikan. Tapi berdasarkan informasi Pak Kapolsek, kalau memang ini penculikan sebenarnya kesempatan yang bersangkutan (pelaku) itu mudah, karena tidak banyak orang, kan gitu. Berarti ini modusnya bukan penculikan," ucapnya.

"Tapi justru tanggapan Pak Kapolsek ini kemungkinan ada masalah lain dengan orang tuanya, kebetulan orang tuanya enggak ada," ucapnya.

Baca juga: Kasus Janda Muda Tewas Tanpa Busana di Sukabumi, Korban Sempat Ketakutan Dibawa Laki-laki Botak

Namun, pihaknya tetap mengimbau dan meminta masyarakat untuk melakukan antisipasi dengan lebih intens mengawasi anak dan kembali menggiatkan ronda malam.

"Jadi kita sudah dari awal kemarin, termasuk waktu ada kecelakaan masalah permainan, orang tuanya senantiasa mengawasi terhadap anak-anaknya. Yang kedua dengan kejadian seperti ini, mungkin ini dibutuhkan kegiatan gotong-royong lagi, terutama dalam ronda-ronda malam," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved