Gempa Bumi di Cianjur

Ratusan Orang Unjuk Rasa di Pemkab Cianjur, Tuntut Penanganan Korban Gempa yang Sudah Lama di Tenda

Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Menggugat melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI
Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Menggugat melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Pemerintah Kabupaten Cianjur, Rabu (25/1/2023). 

Laporan Kontributoributor Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Menggugat melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.

Ratusan peserta aksi massa tersebut menuntut Pemkab Cianjur untuk segera menyelesaikan sejumlah permasalahan dalam penanganan gempa bumi.

Berdasarkan pantauan di lapangan ratusan perserta aksi unjuk rasa tersebut mulai berkumpul di Lapangan Prawatasari dan konvoi ke Kantor Pemkab Cianjur sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (25/1/2023).

Setibanya di depan Kantor Pemkab Cianjur sejumlah perwakilan peserta aksi massa langsung melakukan beberapa orasi terkait tuntunanya.

"Kami meminta Bupati Cianjur agar segera menyelesaikan semua permasalahan dalam penanganan gempa bumi, semua dipersulit. Kami warga terdampak sudah kesal menunggu di tenda," ucap seseorang di atas mobil komando.

Baca juga: Gempa Guncang Cianjur Dini Hari, Warga Kembali Tinggal di Tenda Darurat, Khawatir Gempa Susulan

Para peserta aksi masa tersebut pun sempat mendorong gerbang Kantor Pemkab Cianjur untuk merangsek masuk menemui Bupati Cianjur Herman Suherman.

Kordinator Aliansi Masyarakat Menggugat Galih Widyaswara mengungkapkan, penanganan bencana gempa bumi yang dilakukan pemerintah Cianjur telah gagal.

"Karena itu kami menuntut, agar menjamin pemenuhan hak masyarakat Cianjur yang terdampak gempa bumi sesuai dengan ketentuan," katanya pada wartawan.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah agar dapat menjamin masyarakat Cianjur dari dampak bencana dan pengurangan resiko bencana dan pemanduan resiko bencana dengan program pembangunan .

"Seharusnya Pemkab Cianjur menyadari bahwa wilayah Kabupaten Cianjur adalah wilayah yang memiliki potensi bencana berupa gempa bumi, gunung meletus, banjir," katanya.

Baca juga: Gempa Cianjur, Selama 1 Jam 3 Kali Gempa Mengguncang, Warga Panik dan Kembali ke Tenda

Pihaknya menambahkan, Pemkab Cianjur tidak pernah melakukan mitigasi bencana. Sehingga kesadaran masyarakat akan resiko bencana cenderung rendah dalam menghadapi kondisi bencana alam.

"Pembentukan struktur dan relawan sebagai alat kelengkapan kesiapan bencana (retana) hanyalah formalitas dan struktur yang dibangun untuk kepintingan politik praktis Bupati," katanya.

Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) I Pemkab Cianjur Arif Purnawan mengungkapkan, aksi demontrasi tersebut merupakan salah satu perbaikan dalam rangka percepatan rehabilitasi dan kontruksi yang dilakukan bersama.

"Namun demikian, semuanya ada progres tahan dan waktu. Sehingga kita tidak bisa membuat secepat mungkin, tapi semaksimal mungkin sesuai tahapan dengan sumber daya manusia seadanya," ucapnya.

Arif mengatakan, semua tahapan progres yang tengah dilakukan hingga saat ini akan terus dikawal, mulai dari tahap pertama kedua, hingga ketiga.

Baca juga: Menengok Rumah Hunian Sementara yang Estetik dan Tahan Gempa bagi Korban Gempa Cianjur

"Kalau berbicara kapan saya takut salah, namun kita agar berusaha secepat mungkin. Memang masih ada sebagian warga terdampak belum mendapatkan bantuan, namun itu akan segera dimasukan dalam tahapan kedua," katanya.

Selain itu, ia membantah Pemkab Cianjur mempersulit proses pendataan dan penyaluran bantuan. Namun hal tersebut dilakukan upaya untuk memvalidasi agar tepat sasaran.

Suasana malam tahun baru di tenda pengungsian di Kampung Gunung Lanjung 2, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Sabtu (31/12/2022) malam.
Suasana malam tahun baru di tenda pengungsian di Kampung Gunung Lanjung 2, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Sabtu (31/12/2022) malam. (Tribun Jabar)

"Ketika ada data yang kurang lengkap, kita akan melengkapinya, sesaui dengan fakta dan data yang ada. Jadi intinya kita tidak mempersulit, tetapi ingin bantuan tersebut tepat sasaran," kata dia.

Pihaknya menambahkan, saat ini sejumlah masyarakat yang terdampak gempa bumi yang masuk dalam tahap kedua sudah mulai mengambil uang ke bank yang ditujukan. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya, klik di GoogleNews

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved