Gempa Bumi di Cianjur
Gempa Guncang Cianjur Dini Hari, Warga Kembali Tinggal di Tenda Darurat, Khawatir Gempa Susulan
Setelah terjadinya gempa bumi dini hari tadi, saat ini sejumlah warga kembali memilih tinggal di tenda pengungsian.
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Pasca gempa bumi magnitudo 4.3 yang mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur. Sejumlah warga memilih kembali ke tenda pengungsian.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi magnitudo 4.4 dengan kedalaman 10 kilometer berlokasi di 7 kilometer Barat Laut Kabupaten dengan kordinat 6.82 LS - 107.07 BT sekitar pukul 02.45 WIB, pada Selasa (24/1/2023) dini hari.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tercatat kurang dari satu jam tercatat terjadi tiga kali gempa susulan, dengan magnitudo terbesar 4.3 dan terkecil 2.1.
Yana Muliyana (32) warga Kampung Jamaras Burahol RT02/05, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang mengatakan, setelah terjadinya gempa bumi malam tadi, saat ini sejumlah warga kembali memilih tinggal di tenda pengungsian.
"Pas kejadian gempa malam tadikan guncanganya cukup besar, karena warga masih khawatir ada gempa lagi, jadi mereka kembali tinggal di tenda darurat," katanya pada tribunjabar.id.
Sebelumnya, lanjut dia, semua warga di kampungnya tersebut sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Bahkan sudah melakukan aktivitas seperti biasanya.
"Warga yang rumah yang tidak terlalu terdampak, rata-rata semuanya sudah tinggal di rumahnya masing-masing. Kalau rumah rusak itu tinggal di hunian darurat," kata dia.
Baca juga: Akibat Gempa Susulan Semalam di Cianjur, 10 Orang Mengalami Luka, Satu di Antaranya Kritis
Selain itu, Yana mengisahkan, saat terjadinya gempa bumi magnitido 4.3, ia bersama istri dan kedua anaknya tengah tertidur di ruangan tengah rumah.
"Gempa malam tadi getaranya lebih lama bila dibandingkan dengan kejadian gempa pada November lalu, tetapi kekuatanya tidak sebesar gempa pertama," katanya.
Hal serupa diungkapkan, Fauzan (28) warga di Perumahan Prima Nagrak Nusantara, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, mengaku lebih memilih kembali mendirikan tenda di halaman rumahnya, karena khawatir kembali terjadi gempa susulan.
"Takut ada gempa susulan lagi, jadi saya inisiatif untuk kembali mendirikan tenda didepan rumah, karena khawatir terjadi gempa seperti semalam," kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Nagrak Hendi Saepul Maladi mengatakan, pasca gempa magnitudo 4.3 banyak warga diwilayahnya yang meminta tenda keluarga, karena masih takut terjadi gempa susulan.
"Jadi warga saya hingga saat ini masih ketakutan, dan mereka pun meminta tenda keluarga. Namun stok tenda keluarga di desa sudah tak ada, karena sudah disalurkan sebelumnya," ucapnya.
Ia mengatakan, sejumlah warga yang rumahnya masih dalam kategori aman, terpaksa harus tetap tinggal di rumahnya masing-masing. Namun sebagian warga lebih memilih tinggal di tenda darurat.
Baca juga: Gempa Cianjur Saat Dini Hari Dirasakan Hingga Jakarta, BMKG Sebut Berasal dari Sesar Cugenang
"Di Desa Nagrak tercatat sementara tercatat ada sekitar 10 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa semalam. Namun tidak ada korban jiwa atau luka," katanya.
Bupati Cianjur Sebut Sri Mulyani sebagai Alasan Bantuan Dana buat Penyintas Gempa Terhambat |
![]() |
---|
Tak Jauh dari Rumah Bupati Cianjur 53 KK Penyintas Gempa Bumi Masih Tinggal di Tenda |
![]() |
---|
Warga Cianjur Panik, Getaran Gempa Terasa Saat Beraktivitas di Dalam Rumah, Langsung Berlari Keluar |
![]() |
---|
Perbaikan Jembatan dan Sarana Pendidikan yang Terdampak Gempa di Cianjur Selesai 100 Persen |
![]() |
---|
Bupati Cianjur Sebut Pembangunan Rumah Tahan Gempa yang Mangkrak Akibat Aplikator Memanipulasi Data |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.