Salat Jumat di Masjid Al Jabbar Tetap Penuh dan Makin Tertib, Jemaah Harus Bawa Kantong buat Sandal

Pelaksanaan Salat Jumat ke-2 bagi masyarakat umum di Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Jumat (13/1), berjalan sangat khidmat dan tertib

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM
Pelaksanaan Salat Jumat ke-2 bagi masyarakat umum di Masjid Raya Al Jabbar, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jumat (13/1/2023), berjalan dengan sangat khidmat dan jauh lebih tertib dibandingkan jumat lalu. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelaksanaan Salat Jumat ke-2 bagi masyarakat umum di Masjid Raya Al Jabbar, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jumat (13/1/2023), berjalan dengan sangat khidmat dan jauh lebih tertib dibandingkan jumat lalu.

Masyarakat pun masih menyesaki masjid yang diresmikan pada akhir 2023 ini.

Kemacetan lalu lintas pun tidak tampak di Jalan Cimincrang, akses utama menuju masjid raya ini, menjelang salat Jumat.

Padahal pekan lalu, kemacetan terjadi di jalan sekitar Masjid Al Jabbar.

Lalu lintas yang kian tertib terjadi setelah pemberlakuan satu arah di Jalan Raya Cimincrang dan penertiban PKL.

Kali ini, PKL dan parkir di pinggiran jalan sudah tidak tampak.

Baca juga: Uji Coba Rejayasa Lalu Lintas di Kawasan Masjid Al Jabbar, Ini Kondisi Hari Pertama Kata Kadishub

Parkir kendaraan dan PKL diatur dalam titik-titik yang sudah ditentukan. Petugas pun bersiaga mengatus lalu lintas agar tetap lancar.

Di dalam kawasan masjid, sudah tidak ada lagi PKL yang berjualan.

Petugas mengarahkan jemaah untuk melepas alas kaki di batas suci sehingga tidak ditemukan jemaah yang mengenakan alas kaki di batas suci.

Walaupun masih ada yang botram di halaman masjid, semua sampah sudah bisa dibuang ke tempatnya.

Menjelang salat jumat, petugas mengarahkan jemaah perempuan ke lantai dua untuk melaksanakan salat Zuhur dan jemaah pria ke lantai utama untuk mengikuti salat Jumat.

Sebagian perempuan memilih menunggu di selasar masjid yang beratap sampai salat jumat selesai.

Saat salat Jumat dilaksanakan, lantai utama masjid pun disesaki jemaah pria.

Baca juga: Pemprov Jabar Kerahkan 90 Petugas Jaga Kebersihan dan Keamanan di Masjid Raya Al Jabbar

Begitupun lantai dua yang dipenuhi jemaah perempuan yang ikut mendengarkan khutbah dan salat zuhur.

Seperti biasa, seusai salat jumat, hampir semua jemaah mengabadikan momentum mereka di Masjid Raya Al Jabbar menggunakan kamera ponsel mereka.

Warga Gedebage, Gilang Nugraha (28), mengatakan memang salat Jumat kali ini lebih tertib dari pekan lalu.

Sejumlah jemaah bersiap untuk Salat Jumat ke-2 bagi masyarakat umum di Masjid Raya Al Jabbar, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jumat (13/1/2023).
Sejumlah jemaah bersiap untuk Salat Jumat ke-2 bagi masyarakat umum di Masjid Raya Al Jabbar, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jumat (13/1/2023). (TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM)

Ia mengapresiasi para petugas yang sigap mengatur ketertiban di masjid ini.

"Alhamdulillah sudah sangat baik, tidak sekacau jumat sebelumnya atau akhir pekan lalu. Orangnya tetap banyak tapi sudah tertib. Istri saya yang kalau jumat kemarin kepanasan karena menunggu di luar, sekarang bisa ngadem di dalam saat jumatan," kata Gilang.

Ia mengatakan memang cukup sering mendatangi masjid ini untuk salat atau sekedar menikmati suasananya.

Perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik sudah tampak dalam masjid yang banyak menghebohkan dunia maya ini.

Ia meminta agar penertiban ini tidak petnah dikendorkan, terutama di akhir pekan.

Baca juga: Masjid Al-Jabbar Tak Terurus, Begini Saran Wagub Jabar buat Warga Majalengka

Jangan sampai, katanya, ada keluhan lagi soal sampah, PKL, dan kemacetan lalu lintas.

Warga Banjaran, Hakim (22), mengatakan baru pertama kali mengunjungi masjid raya ini.

Salat jumat perdana di Masjid Raya Al Jabbar, Jumat (6/1/2023)
Salat jumat perdana di Masjid Raya Al Jabbar, Jumat (6/1/2023) (muhamad syarif abdussalam/tribunjabar)

Ia memilih waktu yang tepat untuk menghindari euforia masyarakat di awal pembukaan masjid ini.

"Masjidnya nyaman, tapi masih ada perbaikan di tempat wudu dan sempat ada banjir sedikit. Kalau saya lihat tidak seburuk seperti yang dibicarakan orang, tapi ya masih ada sampah di sana-sini sedikit lagi," katanya.

Uniknya, Hakim mengatakan ia tidak bisa menemukan satu pun kotak amal di masjid ini.

Ia pun tidak menemukan rak sepatu sehingga alas kaki yang dibawanya harus dimasukkan ke dalam kantong dan dibawa masuk ke masjid. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya di GoogleNews

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved