UPDATE Kasus Bocah Dibully dengan Kucing di Tasikmalaya Berakhir, Pengadilan Putuskan Diversi
Berakhirnya kasus tersebut ditandai dengan putusan Pengadilan Negeri Tasikmalaya, Rabu (3/8/2022), yang memutuskan diversi pada kasus tersebut.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ravianto
3. Sempat DIbawa ke RS
Usai videonya saat dipaksa melakukan hal tak senonoh pada kucing beredar di media sosial, korban menjadi tertekan.
Korban merasa malu dan tertekan hingga tak mau makan.
"Hal itu membuat korban merasa malu dan tertekan, sehingga akhirnya mengalami depresi," ujar Ato.
Karena kondisinya terus menurun, pihak keluarga akhirnya membawa korban ke rumah sakit.
Korban akhirnya meninggal dunia.
4. Tak Ada Persetubuhan dengan Kucing, Ini yang Terjadi
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, menegaskan tak ada persetubuhan antara kucing dengan anak SD yang meninggal karena depresi.
"Jika melihat rekaman videonya yang sempat beredar, saya tegaskan tak ada persetubuhan antara kucing dengan korban," kata Ato, Kamis (21/7).
Yang terjadi adalah korban dipaksa atau disuruh teman-teman bermainnya beradegan tak senonoh mirip persetubuhan dengan kucing.
"Memang ada kontak fisik. Tapi tidak ada persetubuhan. Jadi saya harap masyarakat tak keliru menafsirkan berita yang beredar saat ini," ujar Ato.
Pihak KPAID sendiri melaporkan kasus tersebut ke Polres Tasikmalaya, karena telah jatuh korban di mana korban akhirnya meninggal karena depresi.
"Seusai UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, kami wajib melaporkan ke pihak berwajib. Terlebih keluarga enggan melapor," jata Ato.
5. KPAID Tasik Lapor Polisi
Kasus meninggalnya anak SD lantaran depresi akibat dipaksa berbuat tak senonoh dengan kucing, dilaporkan ke Polres Tasikmalaya, Kamis (21/7/2022) petang.