Pemkab Garut Berhasil Bentuk Ekosistem Digital di Bidang Kesehatan Lewat Program DED
Garut menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang meluncurkan Dasbor Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat berhasil membentuk ekosistem digital di dunia kesehatan yang terintegrasi mulai dari puskesmas, pustu, posyandu hingga desa.
Transformasi digital tersebut dibentuk melalui program Digitally Enabled District (DED) yang dimulai sejak tahun 2023 untuk memudahkan pemantauan data kesehatan warga secara real-time
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengatakan program itu merupakan hasil kerjasama dengan Summit Institute, Kemenkes RI, Pemerintah Kabupaten Garut dan Gates Foundation dengan standar Fast Healthcare Interoperebility Resouch (FHIR).
"Program ini bertujuan menjadikan Garut sebagai contoh sukses, dimana data rutin layanan primer seperti Puskesmas, Pustu, Posyandu dan kunjungan rumah saling terhubung," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Rabu (19/11/2205).
Baca juga: Belasan Pekerja Garut dan Tasik yang Telantar di Kalbar Akhirnya Pulang, Ada 2 Sosok yang Membantu
Ia menuturkan, dalam program itu pihaknya juga melatih sumber daya lokal untuk mengelola sistem ini tersebut.
Hasilnya, Garut menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang meluncurkan Dasbor Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).
Dasbor tersebut dapat diakses oleh Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Pustu sehingga data pelayanan rutin dapat dipantau secara real-time dan digunakan sebagai dasar tindakan klinis maupun operasional.
"Masalah Kesehatan Ibu dan Anak adalah masalah penting yang perlu diatasi. Apabila kita berhasil mengatasi hal tersebut, maka separuh masalah kesehatan di Garut sudah terartasi," ungkapnya.
Syakur mengatakan bahwa Pemkab Garut mengapresiasi program tersebut dan saat ini tengah menyiapkan berbagai langkah dan dukungan menjelang program DED tahap dua.
Hal tersebut juga dibantu oleh kalangan akademisi yang telah terjun ke desa-desa untuk percepatan adopsi teknologi.
"Tentu saja kami siap support apa yang harus kami siapkan, apa yang kami siap komitmenkan, kami akan laksanakan, bukan hanya terkait dengan pencapaian, tujuan, sesuai dengan Gates Foundation, juga apa yang kami cita-citakan," ucapnya.
Ketua Tim Kerja Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Irma Damayanti mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan diketahui telah meninjau implementasi program tersebut di lapangan.
Kemenkes menilai Garut sebagai salah satu pioneer dalam perubahan transformasi pelayanan kesehatan primer.
Baca juga: Respons Dedi Mulyadi soal 13 Warga Garut dan Tasikmalaya Terlantar di Kalbar: Kami Pulangkan
"Kami melihat kader Posyandu di Garut sudah melek digital, didukung jaringan internetyang memadai oleh desa, sehingga mampu melakukan pemantauan wilayah setempat secara cepat dan tindak lanjutnya tidak lama," ujarnya.
| DPRD Jabar: Penerapan PIT 2026 Ditargetkan Dorong Garut Perkuat Produksi Ikan dan Menjaga Ekosistem |
|
|---|
| 13 Warga Garut dan Tasik Telantar di Kalbar, Diiming-imingi Kerja di Perkebunan Sawit dan Gaji Layak |
|
|---|
| Berperan dalam Peredaran Sabu di Garut, Ebet Kantongi Rp 100 Ribu Per Gram, Berakhir Dicokok Polisi |
|
|---|
| KPAID Jabar Tak Temukan Tanda-tanda Trauma pada Balita SA Garut, Diduga Idap Kelainan Genetik |
|
|---|
| Garut Darurat! Hujan Seminggu Bikin Longsor dan Jembatan Gantung Putus, Warga Terisolir |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Pemerintah-Kabupaten-Garut-Garut-menerima-kunjungan-Kemenkes-RI.jpg)