Orang Tak Sarapan Beresiko Terserang Penyakit Jantung Koroner? Berikut Kata Ahli Gizi
Sarapan penting dilakukan karena dalam jangka panjang menurut ahli gizi orang yang tak sarapan beresiko terkena penyakit jantung koroner
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sarapan bagi sebagai orang sudah menjadi kewajiban agar bisa tetap beraktivitas seharian dengan nyaman. Karena perut kosong terutama bagi mereka yang bekerja di luar rumah akan menjadi penghambat.
Namun bagi sebagian, masih ada yang belum terbiasa melakukan sarapan pagi.
Berbagai alasan diungkapkan seperti tak sempat sarapan pagi atau perut tak nyaman bila makan di pagi hari.
Padahal sarapan itu penting dan sarapan tak harus mengkonsumsi nasi atau makanan berat.
Baca juga: Punya Segudang Manfaat, Buat yang Ingin Jaga Berat Badan, Ini Pentingnya Sarapan Pagi
Dikutip dari laman resmi UGM, sarapan menjadi waktu makan yang sering terabaikan bagi kebanyakan orang. Beragam alasan melewatkan sarapan mulai dari tidak sempat hingga tidak terbiasa sarapan.
Padahal, banyak manfaat dari sarapan pagi dan penting bagi tubuh kita.
Dikutip dari laman resmi UGM, Ahli Gizi UGM, Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz., M.P,H., RD., menjelaskan mengapa sarapan penting untuk dilakukan.

Salah satunya, sarapan menjadi sumber energi atau penyedia bahan bakar bagi tubuh untuk beraktivitas di siang hari.
“Kalau habis tidur 8 jam tidak makan dan minum otomatis kadar glukosa dalam tubuh rendah. Jika tidak mengonsumsi makanan setelah bangun tidur makan akan lemas karena tidak akan bahan bakar yang masuk,” paparnya, Kamis (24/2).
Mirza mengungkapkan sarapan pagi adalah makanan yang tidak akan pernah disimpan dalam tubuh sebagai lemak karena digunakan untuk beraktivitas.
Baca juga: Mau Sehat? Ini 4 Menu Sarapan untuk Turunkan Kadar Kolesterol, Baik untuk Tubuh
Dengan begitu, bagi orang yang ingin menjaga berat badan tidak perlu tidak melewatkan sarapan dan khawatir berat badan akan naik karena sarapan.
Sebab, jika melewatkan sarapan menjadikan tingkat lapar menjadi lebih besar saat waktu makan siang dan sore.
Asupan makanan saat makan siang dan sore menjadi lebih banyak sementara aktivitas cenderung berkurang atau tidak sepadat saat pagi hari sehingga akan menjadi simpanan lemak.

Manfaat dari sarapan selanjutnya adalah menjadi sumber energi bagi otak sehingga meningkatkan fungsi kognitif dan konsentrasi.
Sebaliknya jika tidak sarapan maka fungsi kognitif otak berkurang.