Penemuan Mayat di Subang

UPDATE Kasus Subang, Muncul Petisi Usut Pencucian Uang di Yayasan Terkait Korban dan Beberapa Saksi

Hampir setengah tahun kasus Subang belum terungkap, kini muncul petisi warganet yang meminta mengusut dugaan pencucian uang di yayasan terkait saksi

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ravianto
Tangkap Layar Change.org
muncul petisi usut kasus pencucian uang di Yayasan Bina Prestasi Nasional terkait Kasus Subang 

Diketahui, Yosef mendirikan yayasan sekolah bernama Bina Prestasi Nasional.

Sejak dulu, keluarga Yosef dikenal sebagai orang-orang yang konsen di bidang pendidikan.

Terutama, sejak Yosef memulai mendirikan Yayasan Bina Prestasi Nasional tersebut.

Sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021).
Sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021). (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Yosef sendiri adalah pendiri sekaligus pembina yayasan sekolah tersebut sampai saat ini.
Sementara itu Yoris, anak tertua Yosef menjabat sebagai ketua yayasan.

Adapun istri pertama Yosef atau korban, Tuti Suhartini sebagai bendahara, dan Amalia Mustika Ratu sebagai sekretaris yayasan.

Selain itu, Mimin Mintarsih yang merupakan istri muda Yosef itu pun sempat menjabat sebagai bendahara di yayasan tersebut.

Namun, karena hubungan keluarga yang tidak harmonis Mimin Mintarsih digantikan dari pekerjaan tersebut.

Diakui Yoris, memang terjadi prahara di tubuh yayasan tersebut yang melibatkan hubungan keluarga terutama antara istri pertama Yosef, Tuti dan Mimin, istri mudanya.

Yoris pun membeberkan kecenderungan Yosef yang lebih memihak kepada istri muda.

Menurutnya, hal itu yang akhirnya menimbulkan adanya konflik di yayasan tersebut.

Baca juga: 5 Bulan Kasus Subang, Yosef dan Yoris Dulu Bersitegang, Kini Sepakat Soal Sekolah dan Yayasan

Mimin, digantikan istri pertama, Tuti karena dinilai lebih berperan dalam mengelola keungan.

“Kalau ayah sih, dulu lah gitu, uang itu lebih ke, kita gak tahu sih uang itu arahnya ke mana gitu kan,” ungkap Yoris.

Namun, apa yang disampaikan Yoris itu dibantah Yosef yang menyatakan tidak ada masalah terkait yayasan.

Begitu juga dengan isu yang menyebut Yosef meminta segera mencairkan dana BOS.

Isu tersebut mencuat, tatkala kasus Subang dikait-kaitkan dengan pencairan dana untuk yayasan senilai Rp 230 juta.

Seperti yang dikutip dalam tayangan tvOneNews, beberapa waktu lalu. Memberikan tanggapan atas isu yayasan tersebut, Yosef angkat bicara.

Yosef membeberkan klarifikasi bahwa pencairan dana BOS tersebut adalah untuk kepentingan sekolah.

Ia menyebut pencairan dana tersebut untuk keperluan mencerdaskan siswa-siswanya.

“Sebetulnya bukan dengan yayasan kalau yang itu, itu pencairan karena kan untuk mencerdaskan anak bangsa,” ujar Yosef.

Yosef menjelaskan dana tersebut diperuntukkan keperluan sekolah SMP dan SMK.

Ia pun membeberkan keberhasilan berkat dana tersebut ada anak didiknya yang berprestasi hingga mendapatkan beasiswa dari pemerintah.

Saat ditanya apakah dana tersebut sudah dicairkan, Yosef mengatakan dana  untuk saat ini itu memang belum dicairkan.

Adapun saat dikonfirmasi kepada kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat turut buka suara soal pencairan dana tersebut.

Rohman menanggapi ada maksud Yosef segera mencairkan dana BOS tersebut karena dikhawatirkan karena ada batasan waktu.

“Itu kan dana BOS, dana yang bantuan pemerintah, karena memang ada batas waktunya,”

“Artinya kalau dana itu tidak digunakan untuk pembangunan sekolah atau kegiatan sekolah tentunya kan dana itu ditarik lagi, itulah maksud pak Yosef untuk segera menjalankan yayasan,” papar Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef.

Baca juga: Babak Baru Kasus Subang, Kuasa Hukum Yoris Ungkap Endus Motif Oknum yang Ingin Ambil Alih Yayasan

Menurut Rohman, Yosef bertujuan bertanggung jawab terhadap siswa yang sekolah yayasannya itu.

Pihaknya mengkhawatirkan yayasan tidak berjalan sehingga para siswa menuntut Yosef. Sementara, kata Rohman, Yosef sebagai pendiri yayasan memiliki tanggung jawab dan kewajiban mengurus yayasannya itu.

Rohman menegaskan kondisi yayasan setelah kejadian kasus Subang itulah sedang terbengkalai.

Hal ini menurutnya karena Yoris sebagai ketua yayasan tidak bertanggung jawab.

Sebelumnya, di sisi lain soal yayasan tersebut kepolisian pun sudah memeriksa rekening Amalia Mustika Ratu.

Kepolisian menggali transaksi dan nama terkait yang pernah dilakukan korban guna mencari bukti lain terkait kasus Subang tersebut.
 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved