Pengamat Menilai Perawatan Pasien Covid Seharusnya Tidak Memandang Alamat Tempat Tinggal

Tingkat keterisian rumah sakit rujukan dan pusat isolasi Covid-19 di kawasan Jabodetabek masih terbilang tinggi.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
RUSD dr Slamet Garut menambah 200 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Direktur Eksekutif Indonesia Politics Research & Consulting (IPRC), Iman Soleh, mengatakan pandemi Covid-19 merupakan bencana non-alam yang memerlukan kolaborasi antara setiap pemerintah daerah dalam penanggulangannya. 

Kisaran pasien non-Jakarta bisa mencapai 30 persen.

Sebelumnya juga diberitakan, 23 Januari 2021, tingkat keterisian tempat tidur atau ruang isolasi (bed occupancy rate/BOR) dari 308 rumah sakit rujukan Covid-19 se-Jabar mengalami penurunan menjadi 70,83 persen, dari minggu lalu di angka 73,06 persen.

Perinciannya, per 23 Januari 2021, ruang isolasi hijau terisi 66,22 persen, ruang isolasi kuning terisi 77,49 persen, ruang isolasi nerah terisi 75,96 persen, IGD terisi 46,20 persen, dan ICU terisi 73,85 persen. 

Adapun BOR pusat isolasi se-Jabar adalah 60,31 persen.

BOR Rumah Sakit Darurat Covid-19 Secapa AD sebesar 41,67 persen, RS Darurat Stadion Patriot Bekasi sebesar 92,73 persen, dan RS Lapangan Covid-19 Kota Bogor sebesar 53,57 persen. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved