Masih Minim, Tempat Wisata di Kota Bandung Baru 10 Persen yang Sudah Kantongi Sertifikat CHSE
Disbudpar terus mendorong kafe, resto, rumah makan, hotel, tempat wisata, dan jasa perjalanan mendaftarkan usahanya agar mendapat sertifikat CHSE.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung terus mendorong kafe, resto, rumah makan, hotel, tempat wisata, dan jasa perjalanan mendaftarkan usahanya agar mendapat sertifikat CHSE.
CHSE penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 yang berbasis pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan).
Program CHSE ini sudah diluncurkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak akhir 2020 dan hingga saat ini masih terus berjalan.
Kepala Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, mengatakan, program sertifikasi CHSE untuk tempat wisata di Kota Bandung masih berprogres.
"Sampai akhir November 2020 ada 95 hotel, 41 restoran, dua objek wisata outor dan satu jasa perjalanan wisata yang sudah tersertifikasi CHSE," ujar Kenny di Balai Kota Bandung, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Digerebek Istri Sedang di Hotel, Oknum PNS Tunjukkan Surat Nikah Siri Palsu, Statusnya Duda
Baca juga: Dokter Tak Bisa Pantau Pasien Covid yang Jalani Isolasi Mandiri Setiap Saat, Kadis: Berat
Sisanya, kata Kenny, masih banyak kafe, restoran, rumah makan, hotel, tempat wisata, dan jasa perjalanan lainnya yang belum mendaftarkan sertifikasi CHSE.
"Bertahap, tidak bisa sekaligus. Programnya juga baru beberapa bulan dari kementeriannya. Di Kota Bandung itu ada 400 hotel, kafe dan resto itu lebih banyak lagi, masih kurang dari 10 persen," katanya.
Baca juga: BPBD Kabupaten Bandung Siap Siaga Jika Terjadi Bencana, Dana Rp 10 M Standby
Program sertifikasi CHSE ini gratis. Pengelola atau pemilik usaha tinggal mengajukan ke disbudpar untuk dilakukan sertifikasi CHSE. (*)