Vaksinasi Covid 19 di Jabar
Soal Suntik Vaksin, Ridwan Kamil : 15 Bulan Kelamaan, Cukup 6 Bulan, Siapkan 11 Ribu Tukang Suntik
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berupaya mempercepat waktu pemberian vaksin Covid-19 di Jabar menjadi enam bulan.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
"Satu orang butuh hampir satu jam, itu karena teorinya setelah disuntik orang harus nunggu, itu yang bikin lama. Jadi saya mengusulkan ke nasional, tolong didiskusikan dengan pihak dokter, bisa enggak nggak usah nunggu. Kalau ada keluhan, warga kembali ke puskesmas," katanya.
Jika skenario ini bisa dilakukan, kata Emil, Jabar bisa menyelesaikan vaksinasi hanya 12 bulan, tidak usah 15 bulan, dengan jam kerja hanya 8 jam per titik, asalkan satu orang divaksinasi cukup 30 menit.
"Jadi tolong dikaji usulan tidak ada prosedur menunggu di akhir vaksin yang membuang waktu banyak, kemudian jam kerja normal delapan jam. Itu menurut saya rekomendasi pribadi saya, bisa enggak tidak 15 bulan, tidak 12 bulan, tapi 6 bulan saja, supaya ekonomi bisa jalan," katanya.
Namun, vaksinasi di Jabar selama enam bulan ini, kata Emil, hanya bisa dilaksanakan jika koordinasi dan distribusi dengan Biofarma selaku penyedia vaksin berjalan baik. Di sisi ini Jabar diuntungkan karena Biofarma berada di Jabar sehingga memudahkan distribusi.
Emil juga meminta 27 kepala daerah di Jabar dalam sepekan ini mempersiapkan penyuntikan vaksin di daerahnya masing-masing. Kota Bogor, katanya, telah ditinjau persiapan vaksinasinya oleh Presiden RI, Kabupaten Bekasi oleh Wapres RI, dan Kota Depok oleh Pemprov Jabar.
"Kami memerintahkan bupati dan wali kota untuk melakukan simulasi vaksinasi di wilayah masing-masing.
Depok sudah oleh saya, Bogor sudah oleh Pak Presiden, Kabupaten Bekasi oleh Wapres, sisanya oleh bupati wali kota masing-masing," katanya.
Baca juga: Kasus Prostitusi, Pramugari dan Pegawai Bank hingga Model Hot Sassha Carissa Diperiksa Polisi

Orang Pertama
Upaya percepatan vaksinasi, kemarin, juga diungkapkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. Presiden mengatakan telah meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk menuntaskan vaksinasi Covid-19 dalam kurun waktu satu tahun.
”Insya Allah hitung-hitungan Pak Menteri 15 bulan, tapi saya tawar kurang dari setahun harus selesai. Ini kita memang harus kerja keras agar pandemi ini segera bisa kita atasi,” kata Jokowi.
Sejauh ini, 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac, perusahaan asal Cina, sudah tiba di Indonesia dan siap digunakan setelah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Vaksin-vaksin itu rencananya akan diberikan kepada kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan guru.
Selain 3 juta dosis vaksin dari Sinovac, kata Jokowi, akan ada 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku yang akan tiba di Indonesia pada pekan depan. Vaksin tersebut nantinya akan diproduksi oleh PT Bio Farma lalu didistribusikan ke daerah-daerah untuk vaksinasi.
Presiden menegaskan, rencananya vaksinasi perdana akan dimulai, Rabu (13/1). Presiden bakal menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin Covid-19 produksi Sinovac.
Baca juga: Tiga Nama Calon Kuat Kapolri, Menguasai Kehumasan hingga Reserse, Berikut Profil Lengkapnya
Kota Bandung Mulai 14 Januari
LEBIH dari separuh vaksin Covid-19 tahap pertama yang diperoleh Jawa Barat diperuntukan untuk Kota Bandung. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanegara, mengatakan dari total 97 ribu dosis vaksin tahap pertama untuk Jabar ini, Kota Bandung mendapatkan 45 ribu dosis.