Doyan Lalapan? Waspada Kandungan Racun Alami, Berikut Fakta Soal Sayuran Mentah
Ditinjau dari perolehan gizi, lalapan mentah mengandung unsur gizi lebih banyak, tapi ditinjau dari segi keamanannya, lalapan mentah lebih berisiko
Untuk meningkatkan kesuburan tanah sebagai media tempat tumbuh sayuran, petani juga sering menggunakan pupuk organik berupa humus atau kotoran ternak, bahkan kotoran manusia.
Hal ini bisa menyebabkan kontaminasi sayuran dengan bakteri berbahaya.
• Vaksin Covid-19 Siap Tahun Depan, Ini Rencana Skema Vaksinasi Massal, Kelompok Rentan Diprioritaskan
Beberapa jenis bahan pangan mengandung senyawa beracun alami.
Senyawa beracun tersebut hanya dapat dihilangkan melalui proses pencucian dan pemasakan dengan suhu yang tepat.
Tidak perlu khawatir dalam proses membuat lalapan matang.
Pemasakan sebaiknya dilakukan dengan teknik blansir, yaitu pelunakan bahan dengan cara pencelupan beberapa saat (sekitar 5 menit) pada suhu air mendidih.
Kemudian segera disiram dengan air dingin (matang) agar pemanasan tidak berlanjut.
Cara ini sangat baik untuk memasak sawi, kubis, bayam, kacang panjang, wortel, pare, dan labu siam.
Dengan syarat harus dengan air yang mendidih sempurna.
• Kabar Baik! Obat Covid-19 Covifor Mulai Dijual di Indonesia, Sudah Diujicobakan, Ini Harga Obatnya
Blansir sebaiknya dilakukan untuk masing-masing sayuran, tidak dicampur satu sama lain.
Sayuran sebaiknya diblansir dalam keadaan utuh dan pemotongan dilakukan setelah proses blansir selesai.
Kamu juga tidak perlu terlalu khawatir jika akan mengonsumsi lalapan mentah.
Sepanjang proses perlakuan bahan makanan tersebut dipersiapkan dengan cara higienis dan bebas kontaminasi yang berbahaya.
Jika memang harus harus makan di luar rumah (rumah makan dan sejenisnya), pastikan lebih teliti.
Jangan hanya melihat enak dan murah saja ya.