Pemprov Jabar Datangkan Test Kit Corona dari Korea Selatan, Prioritas yang Berpotensi Tertular
Test kit pendeteksi virus corona Covid-19 dengan jumlah lebih banyak segera didatangkan Pemprov Jabar
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Test kit pendeteksi virus corona Covid-19 dengan jumlah lebih banyak segera didatangkan Pemprov Jabar dari Korea Selatan untuk melakukan tes kepada masyarakat yang berpotensi terinfeksi virus corona.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sebelumnya tes hanya dilakukan terhadap pasien dengan pengawasan (PDP) yang telah mengalami gejala dan riwayat kontak dengan pasien positif dan tempat terpaparnya virus corona.
Sedangkan, kata gubernur yang akrab disapa Emil tersebut, walaupun telah mengunjungi tempat terpapar virus corona dan bahkan sempat kontak dengan pasien positif corona, jika orang tersebut tidak menunjukkan gejala klinis seperti flu dan sesak napas, tidak akan menjalani tes, cukup karantina di rumah masing-masing.
Padahal, kata Emil, banyak warga yang tidak memiliki gejala pilek dan sesak napas, tetapi punya riwayat kontak dengan pasien positif, ternyata dinyatakan positif terinfeksi juga.
Hal tersebut terlihat dari upaya Pemprov Jabar yang melakukan tes kepada 300 orang sehat dan orang dalam pemantauan (ODP,) 5 di antaranya dinyatakan positif corona, di antaranya adalah Wali Kota Bogor Bima Arya.
• Mulai Hari Ini Indonesia Larang Masuk Orang yang Datang dari 11 Negara Ini, dari China sampai Jerman
"Atas izin Wali Kota Bogor, Kang Bima Arya, hasil tesnya positif. Itu hasil tes cepat yang dilakukan sejak Sabtu. Ada 300 yang dites, 5 yang terpapar. salah satunya Wali Kota Bogor. Kang Bima Arya sudah mengisolasi diri di RSUD di daerah Bogor, sebelumnya 10 hari ada kedinasan di Turki dan Azerbaijan. Enam orang dites, tiga orang positif. semua rata-rata gejalanya tidak ada, terlihat sehat," kata Gubernur yang akrab disapa Emil ini di Gedung Sate, Jumat (20/3).
Emil mengatakan dengan hasil tes tersebut, terlihatlah jika virus ini beredar juga di orang-orang yang terlihat sehat dan tidak bergejala. Menandakan penjagaan jarak atau social distancing menjadi penting.
Emil mengatakan Pemprov Jabar sudah menggelontorkan dana Rp 48 miliar untuk penanganan Covid-19, setengahnya untuk membeli test kit, sambil menunggu kedatangan test kit dari pemerintah pusat.
"Pak Erick Thohir sudah ditelepon untuk mendahulukan Jabar yang punya penduduk 50 juta. Kita akan dahulukan ke zona Bogor, Bekasi, dan Depok, karena sebagian besar kan di sana. Seperti Bekasi yang langsung lompat sembilan kasus. Waspadanya lebih tinggi, lebih keras, lebih disiplin, karena episentrumnya di Jakarta, Jakarta tiap hari lompatannya puluhan," katanya.
Pengetesan di Jawa Barat, katanya, berpusat di Laboratorium Dinas Kesehatan Jabar dengan kapasitas 50 orang perhari dan sudah jadi laboratorium rujukan.
Emil pun mengatakan melakukan tes cepat virus corona Covid-19 kepada sejumlah kepala daerah di Jawa Barat, terutama yang daerahnya sudah memiliki pasien positif virus corona.
"Sekarang yang jalani tes itu Wali Kota Bekasi, Wali Kota Bandung, saya sudah minggu lalu sama istri, hasilnya negatif, kemudian Wali Kota Depok dan Bupati Bogor, jadi saya dahulukan dulu kepala-kepala daerah yang di lingkungan ada data positif," kata Emil.
Emil mengatakan hasil tes tersebut dapat diketahui sekitar malam hari dan akan diumumkan keesokan harinya. Tes proaktif kepada kepala daerah ini menyusul tes yang sudah dilakukan terhadap Wali Kota Bogor Bima Arya, dan hasilnya pun positif.
• Heboh Virus Corona, Petugas, Wali Nikah dan Catin Gunakan Sarung Tangan dan Masker saat Ijab Kabul
Emil meminta jajaran kepala daerah, pejabat, ASN, atau petugas lainnya, untuk berhati-hati dalam bertugas di tengah wabah virus corona tersebut. Lingkaran orang-orang pemerintahan ini yang dekat dengan masyarakat banyak, katanya, rentan tertular.