Tung Tang Ting Dung, Suara Gamelan dan Tari Perjuangan, Tolak Pembangunan Waterboom di Pangandaran
Tarian Jublek itu bentuk menolak atas rencana Provinsi Jawa Barat akan mengalihfingsikan pondok seni di Pangandaran menjadi wisata Waterboom.
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Kisdiantoro
Hal senada diungkapkan seniman lainnya Abah Nanu, soal penolakan alih fungsi pondok seni menjadi Waterboom.
Menurut Abah Nanu Pemprov Jabar seharusnya tidak mengalihfungsikan pondok seni yang berlokasi di Pangandara itu menjadi wisata Waterboom, melainkan menjadikan pondok seni itu menjadi destinasi wisata budaya lokal Jawa Barat.
"Sebetulnya kami menginginkan bukan dijadikan waterboom, tapi pondok seni itu harus diperbaiki jadi representatif para seniman," ungkap Abah Nanu.
Abah Nanu mengungkapkan pondok seni itu sudah digunakan sebagai tempat ajang pentas dan tempat latihan para seniman di Jawa Barat.
• Kaleidoskop 2019, Deretan Lagu Terpopuler Sepanjang Tahun Ini, Kemarin - Seventeen di Nomor 1
Pemerintah seharusnya merevitalisasi bangunan pondok seni yang sudah ada serta menjadikannya sebagai ruang untuk tempat wisata kuliner dan menjual produk kerajinan khas lokal.
Sementara itu, sejumlah seniman lainnya dari Paguyuban Seni Ronggeng (PASER) Kabupaten Pangandaran bersama Masyarakat Seni Rakyat Indonesia (MASRI), Bajidoris, Gema Nusa Patriot (GNP) Kota Bekasi, Dapur Pangbarep, Santika Studio, Mekar Budaya, Padepokan Kalang Kamuning, dan Ranah Seni Bandung ikut meramaikan atas aksi penolakan pembangunan ahlifungsi pondok seni Pangandaran menjadi Waterboom yang rencananya pembangunan itu dimulai tahun 2020.