Hari AIDS Sedunia
Balita di Cianjur Idap HIV/AIDS, Tertular Lewat Air Susu Ibu, Sang Ayah Sumbernya, Anggaran Minim
Peringatan Hari AIDS Sedunia 2019 ini diwarnai dengan pengungkapan fakta yang mengejutkan dari Kabupaten Cianjur, seorang balita tertular HIV/AIDS
Saat ini terdapat 7.093 layanan kesehatan yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi dan mengobati HIV/AIDS.
"Bila positif HIV ibu tersebut bisa minum obat antiretroviral (ARV) yang disediakan pemerintah," terang Nila.
Nila menyatakan, anak usia 0-14 tahun pengidap HIV hampir dipastikan berasal dari orang tuanya, dalam hal ini ibu yang melahirkannya.
Dia mengimbau kepada para orang tua untuk memeriksakan kondisinya ke dokter.
"Kebanyakan orang tua ini malu atau enggan ketika diminta untuk periksa, akhirnya anak yang jadi korban," papar Nila.
Padahal, pencegahan penularan HIV/AIDS bisa efektif jika sebelum usia kandungan berusia 4-6 bulan.
Ibu hamil bisa menghindari anak dalam kandungannya bersih dari virus HIV dengan minum obat ARV secara rutin dan mendapat bimbingan dari tenaga medis.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengakui anggaran penandangan ODHA dan ADHA masih minim.
Selama ini anggaran tersebut masih terfokus untuk obat dan tenaga medis.
Padahal, penanganan penderita HIV/AIDS yang utama adalah sosialisasi dan bimbingan.
"Anggaran yang digelontorkan masih minim sehingga rehabilitasi belum merata. Banyak juga yang tidak tercover karena tidak tahu," kata ," kata Ace.
Anggaran untuk penanganan HIV/AIDS masih minim sehingga rehabilitasi belum merata. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Penanganan ADHA Terganjal Dana, dan Kompas.com dengan judul "Masih Minim, Alokasi Anggaran untuk Cegah Anak Kena HIV/AIDS"
Editor : Palupi Annisa Auliani