Belasan Pelajar di Gekbrong Keracunan MBG, Ternyata Dapurnya Belum Kantongi SLHS
SPPG yang mendistribusikan MBG ke Yayasan Raudhatull Muttaqin, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur belum memiliki Sertifikat Laik Higienis.
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG) ke Yayasan Raudhatull Muttaqin, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur belum memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).
Hal itu disebutkan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Made Setiawan.
"Berdasarkan laporan dari petugas bahwa dapur SPPG yang mendistribusikan MBG ke sekolah Yayasan Raudhatull Muttaqin, Kecamatan Gekbrong belum memiliki SLHS," kata made. pada wartawan, Senin (13/10/2025).
Hingga saat ini pihaknya masih melakukan penangan seperti memintai keterangan pihak sekolah, dan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Beberapa pihak terkait sudah kita mintai keterangan, kita tinggal menunggu hasil pemeriksaan labotarium terhadap beberapa sampel makanan yang diambil saat kejadian," katanya.
Selain itu, Made mengatakan dari sebanyak 140 dapur SPPG yang meproduksi MBG, tiga diantaranya telah memiliki SLHS, sedangkan sisanya masih dalam proses.
Baca juga: Ini Menu MBG yang Diduga Sebabkan Belasan Pelajar di Gekbrong Cianjur Keracunan
"Kita targetkan hingga akhir bulan Oktober ini semuanya sudah memiliki SLHS, namun untuk data terbaru jumlah dapur SPPH yang telah memiliki SLHS pasti sudah puluhan. Untuk jumlah pastinya saya harus tanya dulu bidang terkait," katanya.
Diketahui sebelumnya, belasan pelajar Yayasan Raudhatul Muttaqin, Desa Kebonpeteuy, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas setelah mengalami gejala keracunan usai menyantap Makan Begizi Gratis (MBG).
Belasan pelajar yang mengalami gejala pusing, mual dan muntah itu terdiri dari lima murid SD dan 11 siswa SMP Yayasan Raudhatup Muttaqin, Kamis (9/10/2025).
Kepala Sekolah Yayasan Raudhatul Muttaqin, Muhamad Made, membenarkan belasan peserta didiknya mengalami gejala keracunan, setelah mengkonsumsi MBG.
"Awalnya anak-anak menyantap MBG sekitar pukul 09.00, lalu setelah 30 menit atau pada 09.30 mulai merasakan pusing, dan sakit perut," katanya (*)
Viral, Siswa di Gunungkidul Makan Serangga Goreng Jadi Lauk MBG, Santapan Tradisional Jadi Primadona |
![]() |
---|
Bocah SMP di Grobogan yang Tewas di Sekolah Ternyata Orangtuanya di Cianjur, Ini Hasil Autopsinya |
![]() |
---|
Harga Telur Ayam di Majalengka Juga Naik, Kini Jadi Rp32 Ribu per Kg, Permintaan Melonjak karena MBG |
![]() |
---|
Seluruh Dapur MBG Majalengka Belum Miliki SLHS, Koordinator SPPG Beri Penjelasan |
![]() |
---|
Pendakian Gunung Gede-Pangrango Ditutup hingga Batas Waktu Tak Ditentukan, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.