Ini 3 Amalan yang Setara Pahala Ibadah Haji, Bisa Dilakukan Kapan Saja
Allah SWT maha tahu dengan keadaan hamba-Nya yang memiliki kesempatan dan kemampuan yang berbeda-beda
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Allah SWT maha tahu dengan keadaan hamba-Nya yang memiliki kesempatan dan kemampuan yang berbeda-beda.
Maka dengan itu, Allah senantiasa memberikan kesempatan lainnya agar hamba-Nya tetap berupaya melaksanakan ibadah lainnya, sekalipun amalan yang dilakukan tampak sederhana.
Sebagai bentuk kasih sayang-Nya, Allah SWT senantiasa melimpahkan pahala yang berlipat ganda kepada hamba-Nya, sekalipun amalan yang dilakukan tampak sederhana.
Ada banyak ibadah di dalam Islam yang terlihat sederhana dan tidak sulit dikerjakan, tetapi Allah SWT memberikan ganjaran besar, bahkan setara dan mendekati seperti melaksanakan ibadah haji.
Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr Yusuf Zainal Abidin, menjelaskan di antara amalan yang pahalanya mendekati pahalanya seperti ibadah haji.
Pertama yaitu amalan salat lima waktu berjemaah yang di Masjid dan salat dhuha.
Sebagaimana diketahui, mengerjakan salat lima waktu berjemaah adalah lebih utama, dan mendapatkan 27 kali lipat derajat pahala.
Selain berkali lipat pahala, salat jemaah di masjid juga dilimpahkan pahala seperti ibadah haji apabila dikerjakan terus menerus.
"Jika Salat lima waktu berjemaah terus dikerjakan tanpa putus-putus, pahalanya mendekati seperti orang melaksanakan haji," ujar Dr Yusuf, kepada Tribun Jabar saat ditemui di Hotel Grand Asrilia, Minggu (14/7/2019).
• Ada Tumor di Perut Bayi Ini, Orangtua Bingung, Jangankan Buat Berobat, ke RS Saja Tak Ada Uang
Sementara itu mengerjakan salat dhuha secara terus menerus juga akan dilimpahkan seperti pahala umrah.
Penjelasan tersebut, dikatakan Dr Yusuf, didasarkan pada hadits riwayat Abu Umamah bahwa Rasulullah berkata.
من خرج من بيته متطهرا إلى صلاة مكتوبة فأجره كأجر الحاج المحرم، ومن خرج إلى تسبيح الضحى لا ينصبه إلا إياه فأجره كأجر المعتمر
“Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu akan diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk mengerjakan shalat dhuha dan tidak ada tujuan lain selain itu, maka akan diberikan pahala umrah,” (HR Abu Daud).
Ada juga amalan salat Jumat jika dikerjakan berkelanjutan tanpa ada halangan, maka pahalanya besok lagi seperti lebarannya dan hajinya orang miskin.
Selain itu, bagi kaum hawa, jika ingin mendapatkan pahala seperti berhaji maka dapat mengerjakan amalan salat dhuha dan senantiasa mengerjakan salat di awal waktu.
Amalan yang kedua, yaitu saum Arafah. Dijelaskan Dr Yusuf, sebagaimana amalan orang yang berhaji menunaikan wukuf di Arafah, maka orang yang tak berhaji juga bisa melaksanakan amalan saum Arafah.
Kendati orang dalam haji pada 9 dzulhijhah tak diperbolehkan puasa, namun bagi kita yang tak berhaji bisa mengangkat amalan saum Arafah di tanggal 9 dzulhijjahnya.
"Dalam perumpamaan seseorang jika aktivitas dia melakukan ibadah haji kita juga melaksanakan amalan ibadah haji," ujarnya.
• Kisah Sukses Nita, Membuat Puding Berisi Uang yang Sedang Viral
Menurut Dr Yusuf sama seperti halnya haji, amalan seperti haji ini juga dikerjakan sebagai satu kesatuan.
Selain saum Arafah, saat bulan haji umat muslim juga akan mengerjakan amalan penyembelihan kurban.
"Orang yang dapat mengerjakan amalan Nabi Ibrahim berkurban itu juga niscaya mendekati pahala haji," ujarnya.
Amalan yang ketiga, yaitu zikir setelah salat subuh berjamaah, sampai terbit matahari lalu salat dua rakaat.
Dikatakan Dr Yusuf, selain salat lima waktu, orang yang berzikir setelah salat subuh juga dilimpahkan pahala ibadah haji dan umrah.
Hal ini berdasarkan riwayat hadist dari Anas bahwa Rasulullah berkata.
من صلى الغداة في جماعة ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة
"Siapa yang mengerjakan salat subuh berjemaah, kemudian dia tetap duduk sambil zikir sampai terbit matahari dan setelah itu mengerjakan salat dua rakaat, maka akan diberikan pahala haji dan umrah,” (HR At-Tirmidzi).
Dijelaskan Dr Yusuf, berzikir dalam konteks ini sama halnya seperti thawaf bagi orang yang berada di masjidil haram.
Hal itu dilakukan sampai terbit matahari hingga setinggi tombak, sekitar lima belas menit setelah terbitnya matahari, disunahkan salat dua rakaat atau disebut salat sunnah isyraq.
Nah, itulah 3 amalan yang pahalanya mendekati seperti berhaji.
Tapi, meskipun ketiga amalan tersebut diberikan pahala ibadah haji dan umrah, bukan lantas orang yang mengerjakan amalan tersebut tidak diwajibkan haji dan umrah.
Kewajiban haji dan umrah masih tetap berlaku bagi siapapun.
• Ini Dia Keseruan Acara yang Bisa Anda Ikuti di BFF Run 2019
Justru pahala ketiga amalan tersebut diserupakan dengan pahala ibadah haji dan umrah bertujuan agar memotivasi (targhib) muslim lainnya untuk melakukannya.
Dr Yusuf mengatakan, sama halnya dengan mencintai, jika ingin berhaji maka dekatkanlah amalan untuk mengerjakan haji, salah satunya aktivitas ketika di bulan dzulhijjah.
"Ini juga perumpamaannya, jika kita mencintai Allah SWT, maka senantiasa bertakwa berusaha mendekati diri kepada Allah SWT," ujarnya.
Semakin berupaya mencapai keinginan itu maka semakin kuat dan epat untuk melaksanakan keinginan tersebut.
Allah SWT Maha Tahu dengan apa yang kita upayakan dan kita kerjakan, niscaya Allah akan memberikan karunia dan rahmat-Nya.