Awalnya Takut, Sopir Taksi Online Ini Akhirnya Mau Antar Jenazah Saat Subuh, Apa Penyebabnya?
Seorang perempuan yang bekerja sebagai sopir taksi online, Yuni diminta untuk mengantarkan jenazah.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
"Alhamdulillah masih ada orang yang sebaik beliau (Yuni) yang bantu costumernya, beliau tidak hanya mengantarkan penumpang biasa
Sekitar jam 04.00 WIB, beliau mendapatkan costumer di mana keluarganya ada yang meninggal dikarenakan sakit, kita sebut saja kang Doni yang pesan Grab Car
Entah kenapa biaya pengantaran dari Rumah sakit ke rumah kang Doni di Banjarwangi sangat mahal.
Maka memutuskan kang Doni mengambil penyewaan Grab Car, sudah 1-3 kali banyak dari grab driver Garut yang menolak orderan," kata akun itu.
Hanya beliau driver perempuan yang suka ikut lembur malam, beliau mendapat orderan dari kang Doni, sempat bertanya dahulu kang Doni ke teh Yuni, teh, bisa bawa Jenazah? Alhamdullilah teh Yuni mengambil orderan pak Doni," katanya.
• Kisah Sopir Taksi Online Perempuan di Garut Antar Jenazah ke Banjarwangi, Waktu Tempuh 3 Jam [1]
Bukankah Ambulans Harusnya Gratis?
Kisah warga Banjarwangi yang memilih jasa taksi online, untuk membawa jenazah dari RSUD dr Slamet, Garut ditanggapi Bupati Garut, Rudy Gunawan.
Menurut Rudy, Pemkab sudah menyediakan ambulans gratis.
Tak seharusnya, jenazah diantar menggunakan taksol.
"Biaya ambulans itu gratis. Tapi kenapa pilih pakai jasa Grab," ucap Rudy di Kantor Bupati Garut, Rabu (8/5/2019).
Layanan ambulans gratis sudah disiapkan Pemkab untuk mengantar masyarakat yang sakit atau meninggal dunia.
Semua fasilitas itu tak dipungut biaya.
Saat disinggung adanya tarif yang dipatok untuk mengangkut jenazah, Rudy menyayangkan.
• Kisah Sopir Taksi Online Perempuan di Garut Antar Jenazah ke Banjarwangi, Waktu Tempuh 3 Jam [1]

Padahal pihaknya sudah menginstruksikan untuk memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.
"Harus lebih ditingkatkan pelayanannya. Jangan sampai malah pilih jasa online," katanya.