Terkendala Pendanaan, Mobil Desa Buatan Itenas Berhenti Sampai Tahap Desain Body Shell

Andry mengaku bingung jika tidak ada pendanaan atau pun kerjasama berkelanjutan untuk dapat sampai menjadi produk mobil secara utuh.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar/Hilda Rubiah
Tampilan Prototype Desain Mobil Desa Tampak dari Samping. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Nasional (Itenas), Andry Masri, bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (BP2D) Provinsi Jawa Barat, melucurkan satu unit prototype kendaraan yang diberi nama sebagai mobil desa.

Sementara prototype mobil desa ini masih dalam tahap orientasi penelitian terhadap body shell.

Pasalnya Andry mengaku penelitian mobil desa yang didanai oleh Kemenristekdikti sekitar Rp 250 juta tersebut belum cukup sampai untuk menjadi produk mobil pada penyempurnaannya.

Lebih lanjut penelitian mobil desa ini pun belum dapat dikembangkan oleh Andry bersama timnya, karena keterbatasan pendanaan.

Awal Mula Kakak Syahrini Tersetrum hingga Meninggal, Ucap Takbir dan Istigfar di Saat-saat Terakhir

"Dana kami terbatas, benar-benar semampunya kami ada dana saja, harapannya ada yang mau mendanai ini, supaya Jawa Barat punya mobil sendiri," ujar Andry.

Menurutnya penelitian ini masih berproses panjang, Andry berharap ada investor yang mau mendanai dan bekerjasama terhadap penelitiannya tersebut.

Mengingat desain yang disasar adalah body shell, maka untuk mesin dan komponen lainnya, belum dapat dikembangkan.

Mesin yang digunakaan saat ini hanya rakitan, sekedar agar mobil dapat berjalan.

"Untuk judge body sudah dikatakan sempurna pengerjaannya, tapi untuk dikatakan sebuah produk mobil belum," ujarnya.

Hati-hati! Perlintasan Kereta Api di Cicalengka Ini Tanpa Palang Pintu dan Penjaga

Kendatipun penelitian yang akan menghabiskan dana lebih dari Rp250 juta tersebut, rencananya, Andry menargetkan mobil desa itu dibandrol dengan kisaran harga Rp 85 juta.

Oleh karena itu Andry menuturkan bahwa penelitiannya tersebut akan terwujud dan terbukti dengan kerjasama multi disiplin.

Bukan hanya desain yang ditampilkan, namun Andy juga mengajak sektor bidang lainnya semisal teknik industri, teknik mesin dan sebagainya untuk mewujudkannya.

Andry percaya karya anak bangsa telah terbukti adanya, hanya saja Andry mengaku belum mendapatkan jawaban apresiasi dari pemerintah untuk menyokongnya secara pasti.

Pasalnya dari dana yang digelontorkan oleh Kemenristekdikti setelah rampungnya prototype mobil tersebut tidak ada kelanjutannya lagi.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved