Usia Sudah Tua, Kusnadi Enggan Berhenti Jualan Keset, Ini Alasannya
"Saya kalau diam di rumah, kalau enggak jualan, nanti enggak dapat uang," ujarnya ketika ditemui Tribun Jabar di Jalan Merdeka, Bandung, Sabtu (22/9/2
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Seorang penjual keset berusia tua, Kusnadi, mengaku belum mau berhenti mencari nafkah dengan berjualan.
Pria yang mengaku kelahiran 1925 itu mengatakan bahwa sikap pantang menyerah dia dapatkan dari istri dan keenam cucunya.
"Saya kalau diam di rumah, kalau enggak jualan, nanti enggak dapat uang," ujarnya ketika ditemui Tribun Jabar di Jalan Merdeka, Bandung, Sabtu (22/9/2018).
Dalam sehari berjualan, paling besar Kusnadi mengaku mendapatkan Rp 150 ribu.
Uang itu dia langsung sisihkan, satu di antaranya diberikan pada keenam cucunya.
• Lomba, Kuliner, dan Berbagai Hiburan, Meriahkan Gumuruh Festival 2018
• Pemilu Legislatif 2019 Kota Bandung, Berikut Nama-nama DCT Daerah Pemilihan 2
"Kalau di rumah kan cucu suka minta uang. Kalau saya enggak jualan saya enggak punya uang," katanya.
Selain karena ingin memberikan uang kepada cucu-cucunya, ayah dua orang anak ini rupanya juga harus membayar rumah kontrakannya di Padalarang.
Dalam sebulan, dia harus menyewa rumah kontrakan sederhana itu sekira Rp 300 ribu.
"Alhamdulillah enggak pernah kekurangan buat bayar kontrakan," ujarnya.
Kini, dia akan tetap terus berjualan.
Terik matahari dan asap serta suara bisi kendaraan bermotor telah jadi makanannya sehari-hari.
Kusnadi mengaku tak memedulikan keadaan sekitarnya tersebut.
Selama dia masih bisa berjualan, dia akan tetap terus berjualan, mencari rezeki untuk dibagikan kepada anak cucunya.
"Kalau kepanasan kan masih ada ini," ujarnya seraya tersenyum menunjuk ke sebuah pohon yang berada di atasnya.
Ini link kisah Pak Kusnadi bagian sebelumnya
Cerita Pak Kusnadi bagian pertama
Cerita Pak Kusnadi bagian kedua
• PT PIEP Resmikan Sekolah Tari Tradisional Cirebon Gratis di Keraton Kasepuhan
• Mendikbud Muhadjir Effendy Ungkap Solusi tentang Persoalan Guru Honorer
