Ribuan Buruh Pabrik di Bandung Terancam PHK, Jika Pelemahan Kurs Rupiah Berlanjut

Terus melemahnya nilai tukar rupiah (kurs rupiah) terhadap dolar Amerika Serikat mulai berdampak pada industri tekstil di Kabupaten Bandung.

Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR/SELI ANDINA
Seorang pekerja sedang mengoperasikan mesin penenun di perusahaan kain sarung di Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin (10/9/2018). 

Agus mengatakan, selain tak berpendidikan tinggi, banyak pula pekerja yang sudah tidak dalam usia produktif, di atas 35 tahun.

BREAKING NEWS: Warga Temukan Mayat Bayi Laki-laki di Selokan, Ari-ari Masih Menempel

Karena itu, bila industri kain seperti miliknya gulung tikar, kemungkinan besar para buruh hanya akan berpindah menjadi pekerja serabutan atau pengangguran.

"Mau buka usaha sendiri, perlu modal. Melamar di pabrik besar, minimal harus punya ijazah SMA. Selain itu, kalau usia di atas 30 tahun mah, pabrik besar juga tidak mau," ujar Agus.

Kekhawatiran menganggur jika perusahaan kain tempatnya bekerja gulung tikar juga diakui Dadan (32), warga Sukamanah. Sudah dua tahun Dadan bekerja sebagai tukang potong kain.

Rumah Pak Eko di Bandung Dikepung Rumah Tetangga, Camat Cek Lokasi, Ini Denahnya!

Sebagai lulusan SMP, Dadan mengaku tak punya pilihan pekerjaan lain selain menjadi buruh potong kain di industri kain rumahan. Apalagi, ujarnya, ia tak punya keahlian lain. "Saya tak bisa menjahit, tak bisa mengutak-atik mesin, tak bisa memasak, hanya bisa potong-potong kain," kata Dadan.

Bila CV tempatnya bekerja gulung tikar, kata Dadan, ia tak tahu lagi harus bekerja di mana. "Saya bingung harus cari uang bagaimana kalau pabrik tutup. Ya, mungkin jadi pengangguran saja," ujar Dadan. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved