Imlek 2018
Angpau Jadi Primadona Warga yang Tengah Berburu Pernak-Pernik Imlek
Menjelang Tahun Baru Imlek, masyarakat keturunan Tionghoa di Kota Bandung berburu pernak-pernik Imlek.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menjelang Tahun Baru Imlek, masyarakat keturunan Tionghoa di Kota Bandung berburu pernak-pernik Imlek.
Biasanya lokasi yang dituju adalah Jalan Astana Anyar dan Jalan Cibadak.
Di jalan tersebut banyak toko dan pedagang kaki lima penjaja pernak-pernik imlek ramai diserbu pembeli.
Satu di antaranya adalah lapak yang dibuka Yayat Darayat di Jalan Astana Anyar.
Baca: Semua Paslon Gubernur-Wagub Jabar Sudah Serahkan Laporan Awal Dana Kampanye
Dari seluruh barang dagangannya, yang laris diburu pembeli adalah angpau.
"Kalau yang paling laris dicari sih angpau. Kalau yang lain-lain sih kurang, semisal gambar tempel, tadi saja yang beli baru dua," ujarnya.
Angpao yang beraneka ragam jenis tersebut ia jual Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu per bungkus.
Satu bungkus berisi lima hingga 10 angpao.
7 Mojang Geulis Bandung Ini Jajakan Diri sampai Surabaya, Baru Laku Tiga Kali Sudah Tertangkap https://t.co/gpTiCfVFhJ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 15, 2018
Hal senada diungkapkan Ita, penjual pernak-pernik di sebuah toko yang berada di Jalan Cibadak.
"Paling banyak yang dicari angpao, kalau yang lain, paling lampion," ujarnya
Di toko tersebut, ia bisa menjual 1000 bungkus yang berisi 5-10 angpau.
Omset pun meningkat menjelang angpau.
