Imlek 2018
Angpau Jadi Primadona Warga yang Tengah Berburu Pernak-Pernik Imlek
Menjelang Tahun Baru Imlek, masyarakat keturunan Tionghoa di Kota Bandung berburu pernak-pernik Imlek.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Dedy Herdiana
Semisal Yayat Dayat yang sengaja berjualan pernak-pernik imlek saat imlek saja.
"Ya kalau lagi musim Imlek gini, ramai, penjualan mungkin bisa Rp 500 ribu per hari," ujarnya kepada Tribun Jabar, Kamis (15/2/2018).
Begitu pula dengan toko yang dijaga Ita.
Omset saat imlek bisa naik drastis.
"Omset bisa naik 20%-80% lah kira-kira," ujarnya.
Dalam tradisi Imlek, orang Tionghoa yang sudag menikah biasa membagikan angpao pada saudara yang belum menikah.
Kata angpao dalam Bahasa Hokkien, berasal dari kata ang yang berarti merah dan pao yang berarti bungkusan atau tas, dalam hal ini amplop, sehingga diartikam sebagai amplop merah.
Tetapi seiring perkembangan jaman, amplop tidak lagi murni berwarna merah.
Kini banyak dijual angpai yang bergambarkan shio, tokoh kartun, dan lain-lain. (*)
