Polemik Transportasi Online
Ojek Konvensional Enggan ''Berbagi Lahan'' dengan Ojek Online, Ini Kata Camat Jatinangor
Ratusan tukang ojek konvensional atau ojek pangkalan melakukan aksi dorong motor sebagai penolakan terhadap kehadiran ojek online.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG- Sejak lama, wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, menjadi zona merah bagi para pengojek online.
Tidak sedikit kejadian tukang ojek pangkalan 'melabrak' ojek-ojek online yang ketahuan beroperasi di wilayah pendidikan di ujung Sumedang ini, baik pada ojek motor maupun mobil.
Tak aneh melihat spanduk bertuliskan larangan ataupun penolakan terhadap ojek online untuk melewati pangkalan-pangkalan ojek di Jatinangor.
Aksi penolakan pun berkali-kali dilakukan ojek pangkalan, seperti hari ini, Senin (27/11/2017).
Kembali Berseragam Chelsea, Essien Diminta Bawa Cole Hingga Kontrak Hanif Sjahbandi Dipantau Persib https://t.co/tX71ry0hCO via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 27, 2017
Ratusan tukang ojek konvensional atau ojek pangkalan melakukan aksi dorong motor sebagai simbol penolakan terhadap kehadiran ojek online.
Aksi dorong motor ini jadi mencolok lantaran ratusan tukang ojek yang jaketnya berbeda-beda tersebut melakukannya di seluruh ruas Jalan Raya Jatinangor arah Sumedang, di waktu sibuk pula.
Sontak hal tersebut menimbulkan antrean kendaraan hingga tiga kilometer karena kendaraan hanya dapat mengikuti lambannya laju kelompok ojek tersebut.
Baca: Nenek 84 Tahun Ini Stroke, Anaknya Menderita Sakit Jiwa, Tinggal di Rumah Butut di Sukajadi Bandung
Meski menyebabkan kemacetan, Endang Suhendar (54), Kordinator Aksi sekaligus Ketua Umum Ojek Jatinangor, mengklaim aksinya dan kawan-kawan dilakuka secara tertib.
"Ini kan aksi dan orasi buka untuk menunjukkan sisi anarkis," ujar Endang Suhendar.
Aksi tersebut, menurutnya, bertujuan untuk mendapatkan perhatian khalayak luas agar khalayak tahu ojek pangkalan menolak adanya kendaraan berbasis online di Jatinangor.
Ditanya Pilih Harta Gono-Gini atau Hak Asuh Anak, Nagita Langsung Ucapkan Satu Kalimat Tanpa Ragu https://t.co/hUdaqj4XC1 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 27, 2017
Semenjak ada ojek online, Endang mengungkapkan, pendapatan ojek pangkalan menurun drastis.
