Ini Alasan Wali Kota Cimahi Dilema Jika Perusahaan Tutup karena Masalah IPAL

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI- Perusahan yang memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tetapi belum berfungsi maksimal diberikan tenggang waktu selama tiga bulan untuk memperbaiki IPAL-nya.

Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna, mengatakan sejauh ini masih banyak perusahaan di Kota Cimahi yang membuang limbah secara langsung ke sungai karena proses IPAL tidak berfungsi maksimal.

"Saya harap jangan main-main dengan waktu tiga bulan untuk mengoptimalkan IPAL dan yang belum ada IPAL, harus membangunnya," ujarnya di Gedung Technopark, Jalan Baros, Kota Cimahi, Selasa (15/5/2018).

Namun, Ajay M Priatna mengaku dilematis jika dalam jangka waktu tiga bulan itu, perusahaan tak kunjung memperbaiki IPAL-nya.

Kadir Ungkap Kondisi Terakhir Gogon Srimulat Sebelum Meninggal, Muncul Tanda-tanda 'Mematikan' https://t.co/6qHzEGH3ma via @tribunjabar

— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 15, 2018

Hal tersebut, karena sampai saat ini saja banyak pabrik di Kota Cimahi menjadi salah satu penyumbang pencemaran aliran sungai Citarum dengan limbah.

"Itu yang kita pikirkan, bukan kita tidak bisa tegas karena akan ada problem baru yang akan muncul ketika kita tutup," ujarnya.

Jika pabrik yang tidak memperbaiki IPAL tiga bulan kedepan itu ditutup, lanjutnya, yang harus dipikirkan yakni karyawannya.

Baca: Tak Hanya Persib Bandung, 2 Klub Ini Punya Duet Maut, Pesaing Jonathan Bauman-Ezechiel N Douassel

Baca: 318 Perusahaan Teregistrasi di Cimahi, 156 Terawasi dan 130 Diberikan Sanksi

"Karyawannya mau dikemanakan? Tapi Insya Allah mereka (pengusaha) bisa sadar," katanya.

Padahal, kata Ajay M Priatna, jangka waktu tiga bulan itu merupakan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para pengusaha untuk memperbaiki IPAL.

Pemkot Cimahi terus mengajak pelaku industri yang masih membuang limbah itu untuk tidak melakukan pencemaran lingkungan karena IPAL yang tidak maksimal. (*)