BPBD Purwakarta Minta Warga Siap Hadapi Musim Hujan Terutama di Perbukitan dan Bantaran Sungai

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta minta masyarakat waspada dengan potensi bencana alam selama musim penghujan.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Deanza Falevi
DAPUR JEBOL - Kondisi dapur rumah milik Lenni (40) di Kampung Ciirateun, Desa Kertajaya, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, yang jebol dihantam longsor dua kali berturut-turut saat hujan deras mengguyur, Senin (27/10/2025). Ada puluhan bencana alam yang terjadi di Purwakarta sepanjang Oktober 2025. 
Ringkasan Berita:

 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

‎TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta minta masyarakat waspada dengan potensi bencana alam selama musim penghujan. Penyebabnya, ada peningkatan signifikan kejadian bencana alam.

‎Data infografis yang diterima Tribunjabar.id dari BPBD Purwakarta, ada 56 peristiwa bencana sepanjang Oktober 2025. Kejadian tanah longsor mendominasi dengan 32 kasus, disusul cuaca ekstrem sebanyak 19 kejadian.

‎Selain itu, tercatat pula satu kejadian banjir, satu kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta tiga kejadian lain yang turut memperparah dampak kerusakan.

‎Akibat rangkaian bencana tersebut, sedikitnya 60 rumah rusak, 9 rumah tertimbun atau terendam, dan 13 lainnya kini berstatus terancam.

‎Tak hanya itu, sejumlah fasilitas umum turut terdampak, di antaranya satu sarana pendidikan, satu tempat ibadah, enam fasilitas umum, dua area hutan atau persawahan, 10 ruas jalan, 16 titik tebing penahan tanah (TPT), serta satu kolam ikan.

‎Secara keseluruhan, 175 kepala keluarga atau 418 jiwa menjadi korban dari berbagai bencana tersebut.

Sebanyak 7 kepala keluarga (25 jiwa) terpaksa mengungsi, sementara dua orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Baca juga: 110 Ribu Kendaraan di Purwakarta Nunggak Pajak, Didominasi Sepeda Motor

‎Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan, menyebut wilayah Kecamatan Bojong dan Darangdan menjadi kawasan dengan kejadian bencana terbanyak, masing-masing 13 dan 11 kejadian.

‎"Memasuki musim penghujan ini, masyarakat di wilayah rawan longsor dan banjir harus meningkatkan kewaspadaan. Terutama di daerah perbukitan dan bantaran sungai," ujar Erlan kepada Tribunjabar.id, Rabu (5/11/2025).

‎Ia menegaskan, beberapa kecamatan memiliki tingkat kerawanan tinggi di antaranya Sukatani, Tegalwaru, Wanayasa, Kiarapedes, Pondoksalam, Darangdan, dan Bojong.

Baca juga: Pencuri Ayam di Purwakarta Tak Lagi Dipenjara, Cukup Sanksi Sosial Bahkan Diberi Bantuan Sembako

‎BPBD juga mengingatkan warga agar tidak beraktivitas di area terbuka saat hujan disertai petir. Selain itu menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai.

‎"Kemudian, menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan dasar, obat-obatan, pakaian, senter, dan dokumen penting," kata Erlan.

‎Ia mengatakan, layanan darurat BPBD Purwakarta dapat dihubungi melalui 0811-9937-117. Nomor itu aktif 24 jam. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved