Kisah Pilu Muhammad di Ogan Ilir, Diusir Istri karena Rawat Ibu Kandung Usia 95 Tahun
Muhammad juga mengaku sempat sakit seminggu dan tidak diurus oleh sang istri, bahkan sempat dipaksa kembali menarik becak
TRIBUNJABAR.ID, OGAN ILIR - Kisah pilu Muhammad (53), pria asal Desa Pipa Putih, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang mengaku diusir oleh istri dan anaknya karena merawat sang ibu, Solhah (95), viral di media sosial.
Setelah sempat menolak kembali, Muhammad akhirnya luluh dan bersedia pulang ke desanya setelah Kepala Desa Pipa Putih, Efendi Gozali, dan istrinya, Ratna, datang menjemput serta memberikan jaminan akan disediakan rumah baru secara swadaya.
Muhammad akhirnya kembali ke desa tapi tidak ke rumahnya, melainkan rumah baru hasil bantuan.
Awal Mula Viral
Muhammad dan ibunya ditemukan berada di Yayasan Bagus Mandiri di Palembang.
Ratna, istri Kepala Desa, menceritakan momen sedih saat bertemu keduanya.
Baca juga: Diusir Warga dan Tetangga, Yai Mim Diajak Tinggal di Dubai, Sebelumnya Ditawar Tinggal di Malaysia
Muhammad sempat berkeras tak ingin kembali ke rumahnya karena sudah tak tahan dengan perlakuan istri dan anak yang tidak menyukai kehadiran sang ibu.
"Ibu Solhah sudah tua, umurnya 95 tahun. Pak Muhammad usia 53 tahun. Keduanya kabur ke yayasan karena diusir dan di situlah membuat dada saya sesak, sakit rasanya," ungkap Ratna, Sabtu (15/11/2025).
Muhammad menjelaskan, meskipun ia tidak diusir secara kasar, tingkah laku istri dan anak membuatnya sadar bahwa keberadaan dirinya dan sang ibu tidak disukai.
Muhammad juga mengaku sempat sakit seminggu dan tidak diurus oleh sang istri, bahkan sempat dipaksa kembali menarik becak meskipun badan masih sempoyongan.
Kades Bersimpuh dan Jamin Kehidupan
Mendengar penolakan Muhammad untuk pulang, Ratna sampai bersimpuh.
"Saya bilang ke Pak Muhammad, 'Bapak harus tetap kembali. Kami mohon'. Untuk tempat tinggal dan kebutuhan sehari-hari, Insya Allah ada jalan dan pasti sama-sama kita usahakan," tutur Ratna sambil menangis.
Setelah dibujuk, Muhammad dan Ibu Solhah bersedia kembali ke Desa Pipa Putih.
Mereka kini tidak kembali ke rumah istri, melainkan akan menempati rumah baru yang tengah dibangun secara swadaya oleh masyarakat desa setempat.
Kades Efendi Gozali dan istrinya berjanji akan bertanggung jawab penuh.
Selain dibuatkan rumah, mereka juga menjamin kebutuhan sehari-hari Muhammad dan sang ibu, termasuk bantuan sosial (Bansos) dan menanggung hidup keduanya.
"Walaupun suami nantinya tidak lagi jabat kepala desa, kami tetap akan bersama keluarga Pak Muhammad," kata Ratna.
Saat ini, Muhammad dan Ibu Solhah tinggal sementara di rumah Ketua RT sambil menunggu rumah baru mereka yang tampak dibangun di atas sungai rampung.
Muhammad mengaku senang dengan kepastian memiliki rumah sendiri.
Klarifikasi Anak: Hanya Kesalahpahaman
Dalam pertemuan di yayasan, anak Muhammad yang ikut menjemput sempat menyampaikan klarifikasi, membantah telah mengusir ayah dan neneknya.
Ia menyebut kepergian ayahnya adalah kemauan sendiri dan meminta maaf kepada netizen yang menghujat.(*)
| PKS Jawa Barat Tegaskan Ketahanan Keluarga sebagai Fondasi Pelayanan Publik |
|
|---|
| Masih Ada Rumah Rentan Ambruk, Bandung Mulai Ancang-Ancang Hadapi Ancaman Gempa Bumi |
|
|---|
| Farhan Beri Perhatian pada Masalah Getok Parkir hingga Galian Kabel Jelang Bandung Hadapi Nataru |
|
|---|
| GoTo dan Pemkot Bandung Perkuat Kolaborasi Transformasi Digital Demi Pelayanan Publik Lebih Baik |
|
|---|
| Farhan Ultimatum Kontraktor di Bandung, Proyek Galian di Jalan Harus Selesai pada 15 Desember 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/suami-diusir-istri-karena-rawat-ibu-2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.