Masih Ada Rumah Rentan Ambruk, Bandung Mulai Ancang-Ancang Hadapi Ancaman Gempa Bumi

Pemkot Bandung menaruh perhatian serius pada bencana alam gempa bumi yang telah mengguncang wilayah Bandung Raya.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Diskominfo Kota Bandung
TINJAU RUMAH RUSAK - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meninjau rumah rusak yang terdampak angin puting beliung di Ujungberung. Pemkot Bandung menaruh perhatian serius pada bencana alam gempa bumi yang telah mengguncang wilayah Bandung Raya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemkot Bandung menaruh perhatian serius pada bencana alam gempa bumi yang telah mengguncang wilayah Bandung Raya. Penyebabnya masih ada rumah yang rentan dan berpotensi ambruk terdampak guncangan.

Gempa bumi terjadi di wilayah Kabupaten Bandung hingga menyebabkan sejumlah rusak. Selain itu, gempa juga mengguncang wilayah Kota Cimahi dengan skala yang kecil.

Keberadaan gempa itu membuat Pemkot Bandung mulai ancang-ancang melakukan langkah mitigasi agar ketika terjadi gempa, dampaknya tidak terlalu parah.

"Insyaallah kita sudah punya BPBD, kita sudah pelatihan-pelatihan beberapa RW. Nah, ini akan terus memotivasi kita untuk terus membangun kesiapan Kota Bandung sebagai warga tangguh bencana," ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, Jumat (21/11/2025).

Baca juga: Analisis BMKG, Gempa Bumi Cimahi Ternyata Bukan Imbas Aktivitas Sesar Lembang

Farhan mengakui, di Kota Bandung masih ada rumah yang rentan terdampak gempa. Bahkan sudah ada yang ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang.

"Di Bandung ini agak serem sih, enggak gempa sudah banyak yang rubuh akibat angin, hujan, dan lain-lain. Itu sebabnya DPKP akan langsung keliling ke setiap titik," katanya.

Pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap rumah yang rentan terdampak gempa agar ke bisa langsung dilakukan penanganan lebih lanjut.

"Tiap hari saya selalu terima laporan terkait rumah seseorang, maka tiap hari juga saya akan keliling juga bersama DPKP," ujar Farhan.

Baca juga: BMKG Bicara Soal Rentetan Gempa di Kabupaten Bandung dan Cimahi: Perlu Kesiapsiagaan

Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Jabar, Teguh Rahayu, menjelaskan, ada 36 gempa bumi di Kabupaten Bandung sepanjang November 2025. Jika dilihat sebaran lokasi, episenternya berada di sekitar Sesar Garsela dan Sesar Kertasari.

"Perlu dilakukan kajian lebih lanjut, mengenai sumber Sesar yang menjadi penyebab pasti dari rentetan kejadian gempa bumi tersebut," ujar Rahayu.

Terkait kejadian gempa bumi dengan jarak 12 kilometer timur laut Kota Cimahi yang secara administrasi masuk ke dalam wilayah Kabupaten Subang, belum diketahui secara pasti sesar penyebab gempa bumi itu.

Hal tersebut karena lokasi episenter berada pada jarak 3,2 kilometer di utara dari Sesar Lembang, sehingga kejadian itu bisa dikatakan bukan akibat dari Sesar Lembang.

"Dari rentetan kegempaan tersebut, sangat kecil kemungkinannya akan mempengaruhi Sesar Lembang karena berbeda sumbernya," ucapnya. (*)
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved