Rentetan Gempa Guncang Bandung Selatan Tadi Malam, Warga Rasakan Getaran Hingga Enam Kali
BMKG mencatat tiga gempa utama yang terjadi secara berurutan pada Rabu 19 November 2025 malam hingga dini hari:
Penulis: ravi tribun | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya diguncang oleh serangkaian gempa tektonik secara beruntun pada Rabu menjelang tengah malam (19/11/2025).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sedikitnya tiga gempa berurutan terjadi, dengan kekuatan Magnitudo tertinggi mencapai M3,2.
BMKG memastikan gempa-gempa ini tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
Tiga Gempa Berurutan dalam Hitungan Jam
BMKG mencatat tiga gempa utama yang terjadi secara berurutan pada Rabu 19 November 2025 malam hingga dini hari:
Gempa Pertama (Pukul 22.54 WIB): Magnitudo 3,1. Pusat gempa berada di darat, 22 km tenggara Kabupaten Bandung, kedalaman 5 km.
Baca juga: Jawa Barat Diguncang 150 Gempa, 301 Ribu Sambaran Petir, Hingga Kondisi Meteorologis
Dampak guncangan dirasakan di Kertasari, Cimaung, Pangalengan, dan Pameungpeuk dengan skala intensitas II-III MMI.
Gempa Kedua (Pukul 23.50 WIB): Magnitudo 2,2. Pusat gempa 24 km tenggara Kabupaten Bandung, kedalaman 5 km.
Hanya terasa di daerah Pangalengan dengan skala intensitas II MMI.
Gempa Ketiga (Kamis Pukul 00.26 WIB): Magnitudo 3,2. Pusat gempa 23 km tenggara Kabupaten Bandung, kedalaman 10 km.
Warga mencatat merasakan getaran gempa hingga enak kali dalam rentang tersebut.
Skala Magnitudo Gempa
- Skala Magnitudo 1: Gempa minor, biasanya tidak dirasakan.
- Skala Magnitudo 2: Gempa lemah, biasanya tidak dirasakan oleh sebagian besar orang. (Gempa Skala Magnitudo 1 dan 2 terjadi hampir setiap hari di suatu tempat di dunia dan sebagian besar tidak disadari).
- Skala Magnitudo 3: Gempa kecil, sering dirasakan, tetapi tidak menyebabkan banyak kerusakan.
- Skala Magnitudo 4: Gempa sedang, dirasakan oleh sebagian besar orang dan menyebabkan kerusakan sedang. (Gempa Skala Magnitudo 3 dan 4 terjadi cukup teratur, tetapi karena banyak yang terjadi di luar wilayah metropolitan, sering kali tidak disadari).
- Skala Magnitudo 5: Gempa kuat, dirasakan oleh semua orang dan menyebabkan kerusakan yang cukup besar.
- Skala Magnitudo 6: Gempa besar, dirasakan oleh semua orang dan menyebabkan kerusakan berat.
- Skala Magnitudo 7: Gempa besar, dirasakan oleh semua orang dan menyebabkan kerusakan parah.
- Skala Magnitudo 8: Gempa hebat (great), dirasakan oleh semua orang dan menyebabkan kerusakan ekstrem.
- Skala Magnitudo 9: Gempa hebat (great), dirasakan oleh semua orang dan menyebabkan kerusakan bencana (catastrophic).
(*)
| Srikandi Care TJSL PLN Perkuat Gizi Ibu dan Anak di Ring 1 Proyek PLTA Cisokan |
|
|---|
| Wabup Bandung Tegaskan Akan Pulangkan Pemuda Dayeuhkolot Korban TPPO di Kamboja |
|
|---|
| Kasus Pemuda Dayeuhkolot Bandung Jadi Korban TPPO, Polisi Periksa Empat Saksi |
|
|---|
| PSMS Medan Angkat Suara Soal Kasus Remaja Bandung yang Terseret ke Kamboja |
|
|---|
| Video Klarifikasi Kiper Muda Asal Bandung Korban TPPO Bikin Keluarga Curiga, Imas: Kayak Ditekan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Gempa-bumi-di-Sukabumi.jpg)