Jawa Barat Diguncang 150 Gempa, 301 Ribu Sambaran Petir, Hingga Kondisi Meteorologis

BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat 150 kali gempa bumi mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama September 2025.

Tribun Jabar/ Padna
CUACA EKSTREM - Ilustrasi cuaca yang memperlihatkan kondisi Pantai Timur dan Pantai Barat Pangandaran, Rabu 30 Juli 2025. BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat terjadi sebanyak 150 kali gempa bumi telah mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama September 2025. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat terjadi sebanyak 150 kali gempa bumi telah mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama September 2025. 

Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan bahwa berdasarkan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi dengan kedalaman dangkal (D<60>300 km) sebanyak 0 kejadian dengan rentang 2 km hingga 263 km.

Sedangkan untuk magnitudo, gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 4.9 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1.6.

Berdasarkan letak hiposenternya, terjadi 51 gempa bumi yang berpusat di laut, sedangkan 99 kejadian gempa bumi lainnya berpusat di darat.

Baca juga:  Pasar Seni ITB 2025 Bakal Hadir Lagi dengan Skala Lebih Besar, Catat Waktunya

"Sepanjang periode September 2025 terdapat 18 kali gempa bumi yang dirasakan, salah satu kejadian gempa bumi dirasakan tersebut terjadi pada 30 September 2025 pukul 05:30:15 WIB, yang berpusat 8.20 LS dan 107.41 BT pada kedalaman 12 Km. Gempa berkekuatan 4.9 ini dirasakan (MMI): di Kota Garut II-III MMI, Kota Sukabumi, Kertasari Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat II MMI. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut," ujar Teguh Rahayu dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025).

Selain itu, Stasiun Geofisika juga mencatat sebanyak 301.869 kejadian petir di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama periode September 2025.

Aktivitas sambaran petir sepanjang periode tersebut menunjukkan pada minggu ketiga September 2025 merupakan aktivitas tertinggi petir CG (-) sebanyak 67.997 kejadian. Sedangkan aktivitas petir CG(+) tertinggi terjadi pada minggu keempat sebanyak 49.917 kejadian.

"Sepanjang periode September 2025, kejadian petir tertinggi terjadi pada 17 September 2025 sebanyak 54.670 kejadian dan jumlah kejadian terendah terjadi pada 3, 4, 5, 6 ,7, dan 15 September 2025 sebanyak 0 kejadian," katanya.

Berdasarkan data kejadian petir yang diperoleh, wilayah dengan jumlah petir tertinggi adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bandung Barat.

Selanjutnya, berdasarkan data Stasiun Geofisika Bandung periode September 2025, di Bandung tercatat data meteorologis di Bandung Raya dan sekitarnya, antara lain:

1. Data Suhu Maksimum Absolut yang tercatat 33,3°C dan Suhu Minimum Absolut yang tercatat 18,4°C. Adapun Suhu rata-rata yang tercatat 24,2°C.
2. Kelembaban Udara Rata-rata 76 persen
3. Kecepatan Angin Rata-rata 1,3 Km/Jam dengan nilai kecepatan angin tertinggi 19,0 Km/Jam dan Arah Angin Terbanyak Calm
4. Tekanan Udara Rata-rata 925,2 mbar
5. Curah Hujan tercatat 217.5 mm dengan 18 hari hujan selama September 2025

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan, dan longsor yang berdampak pada aktivitas harian maupun transportasi, karena Bandung Raya sebagian besar saat ini dalam periode transisi. Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diharapkan dapat menjaga saluran drainase agar tidak tersumbat serta rutin memantau informasi cuaca resmi dari website dan sosial media BMKG sebelum beraktivitas," katanya. (*)  

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved