Fakta-fakta Ledakan SMAN 72 Jakarta: Terduga Pelaku Bawa 7 Peledak, Ada Korban yang Operasi Darurat

Inilah fakta-fakta pasca ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta. Densus 88 ungkap terduga pelaku membawa 7 peledak hingga ada korban yang darurat

Editor: Hilda Rubiah
fahdi fahlevi/tribunnews
LEDAKAN SMAN 72 - Ratusan siswa mendatangi SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu (8/11/2025) sore. - Inilah fakta-fakta pasca ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta. Densus 88 ungkap terduga pelaku membawa 7 peledak hingga ada korban yang darurat 

Ringkasan Berita:

 

TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah fakta-fakta pasca ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025) siang.

Aksi peledakan tersebut dilakukan siswa SMAN 72 Jakarta berinisial FN.

Akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta tersebut sebanyak 96 orang menjadi korban.

29 korban di antaranya masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit berbeda.

Sementara itu, 67 orang lainnya sudah diperbolehkan pulang.

Baca juga: Sosok FN Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Kesehariannya Diungkap Ketua RT

Berikut fakta-fakta terbaru seputar ledakan SMAN 72 Jakarta, dirangkum TribunJakarta.com.

1. Belajar Daring

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menginstrusikan seluruh SMAN 72 Jakarta melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.

Hal tersebut dilakukan setelah insiden ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Ya memang hari ini dibutuhkan untuk daring. Dan ibu Kepala Dinas (Kadisdik Nahdiana) telah memberikan laporan kepada saya, memang hari ini kita izinkan untuk daring," ucap Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (10/11/2025).

Orang nomor satu di Jakarta itu mengatakan pihaknya terus memberikan perhatian dan pendampingan penuh kepada para korban serta warga sekolah SMAN 72 Jakarta.

Sejumlah langkah cepat pun telah diambil guna memastikan proses pemulihan, baik secara fisik maupun psikologis, dapat berlangsung dengan maksimal.

Pramono menekankan tak boleh terulang kembali perundungan atau bullying karena ini bisa menjadi motivasi atau pemicu.

"Tetapi sampai hari ini, karena ini yang berwenang sepenuhnya adalah kepolisian, mari kita tunggu bersama-sama apa yang sebenarnya terjadi. Jadi untuk itu saya tidak komentar, tetapi sekali lagi kita tunggu apa yang menjadi temuan yang sebenarnya. Walaupun ketika saya di lapangan saya mendapatkan beberapa hal tentang itu," jelas dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved