Selain Efek Bullying, Pelaku Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta Diduga Alami Broken Home

Pelaku kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, F, nekat melakukan aksinya di masjid sekolahnya karena berbagai faktor.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
RUMAH PELAKU - Potret rumah tinggali terduga pelaku ledakan di SMA 72 Jakarta di kawasan Cilincing, Jakarta Utara terlihat sepi pada Minggu (9/11/2025). Rumah ini bukan milik keluarga F, melainkan milik bos ayah F. 

Ringkasan Berita:
  • Pelaku dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, F, diduga nekat melakukan aksi karena sejumlah faktor
  • Faktor efek dugaan bullying dan broken home menjadi pemicu
  • F dikenal tertutup sejak SMA
  • F tak punya catatan buruk di lingkungan keluarga 

 

TRIBUNJABAR.ID - Pelaku kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, F, nekat melakukan aksinya di masjid sekolahnya karena sejumlah faktor.  

Apa yang dilakukan F diduga sebagai efek perundungan atau bullying yang kerap ia terima.

Namun selain bullying, ada faktor lain yang juga diduga memicu remaja kelas XII menjadi gelap mata melakukan aksinya.

Diduga faktor itu adalah broken home.

Hal itu diungkap oleh Ketua RT 10 RW 12 Kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Danny Rumondor selaku pejabat lingkungan di tempat tinggal F.

"Memang kayaknya motifnya sakit hati kalau yang saya lihat, memang ada kelainan gitu, kan bisa dikatakan dia broken home juga karena orang tuanya berpisah," kata Danny saat ditemui Tribunnews.com, Minggu (9/11/2025).

Menurut Danny, berdasarkan informasi orangtua F telah berpisah sejak F masih berumur belia. Saat itu, F masih duduk di Sekolah Dasar (SD).

Saat ini, F tinggal bersama sang ayah di sebuah rumah berlantai dua dengan tembok berwarna putih dengan dua pilar besar di bagian depanya. 

Namun, rumah itu bukan punya keluarga F melainkan milik bos di tempat ayahnya bekerja yang merupakan seorang pengusaha kuliner. 

Rumah tersebut dijadikan tempat proses produksi makanan. Hal ini terlihat dari adanya sebuah pemanggang cukup besar yang berada di bagian teras sekaligus tempat tinggal pegawai.

Baca juga: Bersama Persib Bandung, Bojan Hodak Dobrak Sejumlah "Kutukan", Apa Saja yang Sudah Pecah Telur?

F dan ayahnya yang bekerja sebagai juru masak, diizinkan menempati rumah tersebut bersama pegawai yang lain. Total, ada sekitar tujuh orang yang tinggal di sana termasuk pemilik rumah.

Meski begitu, suasana rumah tersebut nampak sepi saat Tribunnews mendatanginya.

Padahal ada dua sepeda motor yang terparkir, pakaian yang dijemur hingga tumpukan sepatu di bagian depan rumah.

Gerbang tinggi berwarna putih dan pintu rumah berwarna cokelat tersebut pun tertutup rapat dan tidak menunjukkan adanya aktivitas apapun di bagian bawah rumah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved