Arsitek Hingga Mahasiswa Kini Bisa Masuk Jaringan Bisnis Perumahan Nasional, Begini Caranya

BTN Housingpreneur menciptakan wadah kolaborasi agar ide-ide inovatif di sektor perumahan dapat tumbuh menjadi bisnis yang berkelanjutan.

Istimewa untuk TribunJabar
BISNIS PERUMAHAN - Dialog yang membahas kalangan arsitek, pengembang, pengusaha, dan semua mahasiswa yang kini berkesempatan untuk terhubung langsung dengan ekosistem jaringan bisnis perumahan nasional milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kalangan arsitek, pengembang, pengusaha, dan semua mahasiswa kini berkesempatan untuk terhubung langsung dengan ekosistem jaringan bisnis perumahan nasional milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Kesempatan itu bisa melalui ajang kompetisi tahunan BTN Housingpreneur 2025.

Nantinya, peserta tidak hanya bersaing dalam ide, tetapi berpeluang masuk ke jaringan bisnis yang mempertemukan pengembang, penyedia material, pelaku teknologi, dan calon pembeli rumah.

Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, mengatakan salah satu tantangan terbesar dalam industri perumahan nasional adalah bagaimana menghubungkan berbagai pihak di dalamnya.

"Banyak developer memiliki produk bagus tapi belum tahu menjual ke siapa. Begitu pula dengan pembeli yang bingung mencari rumah atau developer yang tepat," ujarnya di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (6/11/2025).

Baca juga: Hari Pertama Uji Coba WFH, Dedi Mulyadi Singgung Hemat Listrik dan Air Hingga Jalan Tidak Macet

Dia mengatakan melalui BTN Housingpreneur, pihaknya ingin menciptakan wadah kolaborasi agar ide-ide inovatif di sektor perumahan dapat tumbuh menjadi bisnis yang berkelanjutan.

"Pemenang BTN Housingpreneur nantinya akan terhubung dengan ekosistem kami termasuk akan dibimbing agar ide mereka tak hanya kreatif, tapi juga layak dibiayai perbankan. Tujuan akhirnya adalah menciptakan inovasi yang dapat diterapkan dan menghasilkan nilai ekonomi nyata," katanya.

Jika tergabung dalam ekosistem perumahan nasional milik BTN, kata dia, para pemenang akan mendapatkan kesempatan seperti berdiskusi dengan pengembang besar hingga bertemu pembeli potensial.

"Selain itu juga akan diberikan program inkubasi selama tiga bulan agar ide bisnis pemenang BTN Housingpreneur dapat dikembangkan menjadi usaha yang efisien, menguntungkan, dan bankable," ucap Setyo.

Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan, Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Jatnika Effendi, menilai kolaborasi lintas disiplin menjadi kunci dalam menjawab tantangan perumahan nasional.

"Kompetisi ini merupakan panggilan terbuka bagi mahasiswa lintas ilmu, karena masalah perumahan di Indonesia tidak hanya bisa diselesaikan oleh teknik sipil, tapi juga keilmuan lainnya. Ajang ini juga harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena akan terhubung dengan para mentor-mentor yang tepat," ucap Agus.

Tahun ini BTN Housingpreneur menargetkan 1.500 peserta dengan ide di bidang teknologi perumahan, efisiensi energi dan air, pengelolaan limbah, hingga platform digital seperti marketplace material dan jasa konstruksi. Secara total, kompetisi BTN Housingpreneur memperebutkan hadiah senilai Rp1,5 miliar.  (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved