Waktu Kemunculan Fenomena Langit Supermoon di Indonesia, BRIN: Terbesar di Tahun 2025
Berikut inilah waktu terbaik menyaksikan fenomena langit Supermoon di bulan November 2025 bisa diamati di Indonesia hingga disebut jadi yang terbesar
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Pengamat BRIN Sebut Supermoon Terbesar di Tahun 2025
Untuk diketahui, Supermoon merupakan fenomena bulan purnama ketika berada di jarak terdekat dengan Bumi.
Hal ini terjadi karena lintasan Bulan mengelilingi Bumi tidak bulat sempurna, tetapi agak elips atau lonjong.
Saat Supermoon terjadi, bulan purnama menjadi terlihat lebih besar, lebih dekat, dan lebih terang.
Supermoon yang muncul pada November ini dikenal sebagai Hunter’s Moon atau Beaver's Moon dan juga populer disebut Golden Supermoon (Supermoon Emas).
Baca juga: Penjelasan BMKG soal Fenomena Busa Hitam Melayang di Subang: Bukan Aktivitas Atmosfer
Julukan tersebut diberikan karena cahaya Bulan akan sangat kuat dan terlihat jelas di seluruh wilayah termasuk Indonesia.
Julukan Golden Supermoon itu muncul karena bulan tampak lebih besar, lebih terang, dan berwarna keemasan.
Adapun warna emas akan tampak akibat posisi bulan yang masih rendah di cakrawala saat baru terbit.
Atmosfer Bumi menyebarkan cahaya biru dan hijau, sehingga hanya warna jingga dan kuning yang terlihat mendominasi.
Ketika bulan mencapai fase purnama di jarak terdekat dengan Bumi (perigee), maka terjadilah supermoon.
Dikutip dari Kompas.com, peneliti utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menyebut bahwa Supermoon kali ini merupakan yang terbesar sepanjang tahun 2025.
“Supermoon 5 November adalah yang terbesar karena berada pada jarak terdekat, 357.000 km dari rata-rata 384.000 km,” ujar Thomas Djamaluddin, dikutip Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, dengan jarak tersebut, ukuran bulan tampak sekitar tujuh persen lebih besar dan 16 persen lebih terang dibandingkan purnama biasa.
Meski disebut yang terbesar, Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, menjelaskan meski menjadi yang terbesar, perbedaan ukuran Bulan saat Supermoon November 2025 ini dengan bulan purnama biasa hanya dapat dibuktikan melalui astrofotografi, bukan mata telanjang.
"Kita bisa menghitung, dengan jejari Bumi 6.400 km. Maka penduduk Bumi akan melihat Bulan pada saat purnama perigean ini memiliki ukuran-tampak (diameter sudut) 0° 34'. Ukuran ini sedikit lebih besar ketimbang ukuran-tampak Bulan dalam purnama normal (yakni 0° 30')," papar Marufin Sudibyo.
Ia menjelaskan, secara visual ukuran-tampak 0° 34' ini menjadikan Supermoon November ini, sekitar 7 persen lebih besar dan 15 persen lebih cerah dibanding bulan purnama biasa yang berada pada jarak rata-rata.
(Tribunjabar.id/Hilda Rubiah) (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri/Wahyu Wachid Anshory)
| 6 Fenomena Langit di Bulan November 2025, Ada Supermoon hingga Hujan Meteor, Berikut Catat Waktunya |
|
|---|
| Waspada Cuaca Ekstrem, Jawa Barat Termasuk Wilayah Berpotensi Dilanda Curah Hujan Sangat Tinggi |
|
|---|
| BMKG: Indonesia Masuki Puncak Musim Hujan Panjang, Waspada Siklon Tropis hingga Februari 2026 |
|
|---|
| BMKG Catat 99 Gempa Bumi Guncang Jabar selama Oktober, 1.285.310 Petir Menyambar dalam Sebulan |
|
|---|
| BMKG: Waspadai Dampak Hujan Lebat di Bandung Raya dan Jabar Sepekan ke Depan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/bulan-purnama.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.