Waspada Cuaca Ekstrem, Jawa Barat Termasuk Wilayah Berpotensi Dilanda Curah Hujan Sangat Tinggi

Pihak Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan semua pihak agar siaga menghadapi puncak musim hujan.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Padna/arsip
ILUSTRASI - Pihak Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan semua pihak agar siaga menghadapi puncak musim hujan. Masa itu diperkirakan berlangsung bulan ini sampai Februari 2026. 
Ringkasan Berita:
  • BMKG memperkirakan puncak musim hujan terjadi mulai November 2025 hingga Februari 2026.
  • Peralihan musim membawa konsekuensi meningkatnya potensi cuaca ekstrem di berbagai daerah, mulai hujan lebat, angin kencang, sampai ancaman siklon tropis.
  • Curah hujan tinggi berpotensi terjadi di antaranya di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua Tengah.

 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pihak Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan semua pihak agar siaga menghadapi puncak musim hujan. Masa itu diperkirakan berlangsung bulan ini sampai Februari 2026.

Sebanyak 43,8 persen wilayah Indonesia atau setara 306 zona musim hingga akhir Oktober telah resmi memasuki musim hujan. Peralihan musim ini membawa konsekuensi meningkatnya potensi cuaca ekstrem di berbagai daerah, mulai hujan lebat, angin kencang, sampai ancaman siklon tropis dari arah selatan Indonesia.

"Hujan kini mulai meluas dari wilayah barat menuju timur Indonesia dan akan terus meningkat intensitasnya dalam beberapa pekan mendatang," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dari keterangan resmi, Senin (3/11/2025). 

Dia mengimbau masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan pada cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Terutama, menurutnya, di wilayah selatan Indonesia yang mulai terpengaruh sistem siklon tropis dari Samudera Hindia.

Baca juga: Jawa Barat Menyambut Datangnya Cuaca Ekstrem, Alat Berat dan Petugas Sudah Disiagakan

Analisis BMKG, lanjutnya, curah hujan tinggi sampai sangat tinggi dengan kisaran di atas 150 milimeter per dasarian berpotensi terjadi di sejumlah wilayah. Di antaranya terjadi di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua Tengah.

Dwikorita juga memperingatkan meningkatnya potensi siklon tropis selatan yang dapat membawa hujan ekstrem dan angin kencang di wilayah pesisir selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.

Dia menambahkan pada November ini, periode siklon tropis di wilayah selatan Indonesia mulai aktif. Untuk itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi terbentuknya sistem tekanan rendah di sekitar Samudera Hindia yang dapat berkembang menjadi siklon tropis.

Baca juga: Tasikmalaya Darurat Cuaca Ekstrem, Walikota Perintahkan 3 Dinas Gercep Tangani Banjir

“Siklon tropis yang berkembang di Samudera Hindia dapat memicu peningkatan curah hujan secara drastis dan menyebabkan banjir besar di wilayah pesisir. Kami mengimbau pemerintah daerah untuk memastikan kesiapsiagaan infrastruktur dan masyarakat terhadap kemungkinan dampak bencana,” kata Dwikorita.

Dwikorita mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi secara mendadak. Ketika hujan lebat turun disertai petir dan angin kencang, masyarakat disarankan untuk menjauhi area terbuka, pohon, atau bangunan yang rapuh. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved