Sosok M Qodari Ditunjuk Jadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Rekam Jejaknya Disorot Rocky Gerung
Inilah sosok M Qodari yang baru-baru ini ditunjuk Presiden Prabowo menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan, rekam jejaknya jadi sorotan Rocky Gerung
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Ditunjuknya M Qodari menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mendapat sorotan dari pengamat politik Rocky Gerung.
Sebab mantan dosen Filsafat di UI itu menyoroti rekam jejak M Qodari sebagai salah satu penggagas Jokowi tiga periode.
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, menurut Rocky Gerung hal itu membuat publik kecewa dan menganggap Prabowo tengah bersiap untuk tiga periode.
Selain itu kata Rocky, hal itu membuat publik menganggap kalau Prabowo tidak peka dengan tuntutan reformasi.
"Presiden tidak peka dengan tuntutan anak-anak muda kemarin tu, yaitu bersihkan kabinet dari kelompok yang tidak punya pikiran demokratis," katanya dikutip dari Youtube Rocky Gerung Official, Kamis (18/9/2025).
Tetapi dalam kedudukan M Qodari saat ini, kata dia, publik jadi beranggapan bahwa Presiden Prabowo menyetujui sifat manipulatif dari apa yang dilakukan oleh Qodari dengan menyorongkan ide tiga periode.
"Kemudian orang anggap kalau begitu Presiden Prabowo juga bersiap-siap untuk jadi tiga periode dong. Kira-kira begitu jalan pikirannya," ungkap Rocky.
Rocky juga mengatakan, ada etos di dalam demokrasi yang tidak dipahami oleh Prabowo bahwa orang seperti M Qodari harusnya tidak boleh ada di dalam kabinet yang bersifat ingin memajukan demokrasi.
"Kenapa? Karena pikiran Qodari konservatif, tidak progresif. Konservatif artinya ingin kekuasaan itu tidak berubah," katanya.
Sebab menurut Rocky Gerung, isu tiga periode itu dihembuskan dari kelompoknya M Qodari.
Ia pun kini menilai kalau Prabowo ternyata tidak memperhatikan etis dan etos tersebut.
"Jadi terlihat bahwa Pak Prabowo enggak ngerti demokrasi juga akhirnya kan. Kan kalau dia mengerti demokrasi maka dia mesti bilang 'aparat saya harus orang-orang yang tidak tidak boleh punya sedikit ambisi atau niat untuk menyelundupkan kepentingan politik dengan mengabaikan konstitusi'," jelasnya.
Sehingga lanjut dia, isu tiga periode itu melanggar konstitusi tapi diupayakan melalui suara orkestrasi yang dipimpin oleh Qodari.
"Jadi dari segi itu Presiden Prabowo cacat etis akhirnya dalam catatan netizen karena mempekerjakan, bukan mempekerjakan, menaikkan kedudukan saudara Qodari sehingga mercusuar demokrasi justru terhalang oleh awan gelap yang dipromosikan oleh saudara Qodari ketika menjadi bagian atau agen dari kepentingan Jokowi untuk memaksa publik menerima ide tiga periode itu," beber Rocky lagi.
Sehingga menurut dia, reshuffle ini justru mengembalikan ingatan orang bahwa Prabowo memiliki niat juga untuk mengulangi upaya dari Qodari dengan ide tiga periode.
"Kita mesti ingat bahwa seorang intelektual ketika dia berbuat kesalahan etis di dalam upaya untuk mempengaruhi opini publik dengan teori yang betul-betul anti demokrasi itu, maka dia harusnya tidak boleh ada lagi di dalam sistem demokrasi," tegasnya.
"Tapi dengan kedudukan yang tinggi yaitu kepada staf presiden itu artinya kehidupan putih kita akan digiring kembali oleh saudara eh qodari itu di dalam ide-ide yang tidak demokratis. Itu dasar etisnya tuh," ucap Rocky.
M Qodari
Kepala Kantor Staf Kepresidenan
rekam jejak
penggagas Jokowi 3 periode
Rocky Gerung
Prabowo
lembaga survei
kontroversi
| SPLP Jadi Fondasi Digitalisasi Pelayanan Publik di Era Prabowo-Gibran |
|
|---|
| Prabowo Klaim Pengangguran Terendah, Anies Baswedan Singgung Data Presiden dan Realita Sebaliknya |
|
|---|
| Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Jalan Panjang Menuju Kemandirian Pangan |
|
|---|
| Prabowo Soroti Kasus Bocah Maling Ayam, Sindir Hakim, Jaksa, dan Polisi: Ini Tidak Masuk Akal |
|
|---|
| Satu Tahun Prabowo-Gibran, Pengamat Politik: Penegakkan Hukum Jadi Aspek Penting Bagi Masyarakat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.