Kisah Pilu di Balik Pembunuhan Tiara Dimutilasi Pacar, Ayahnya Banting Tulang, Anak Berakhir Tragis
Di balik pembunuhan Tiara dimutilasi pacarnya Alvi Maulana (24) ternyata menyimpan kisah pilu, sang ayah banting tulang nasib anak berakhir tragis
TRIBUNJABAR.ID - Di balik tragedi pembunuhan TAS alias Tiara (25) yang dimutilasi pacarnya Alvi Maulana (24) ternyata menyimpan kisah pilu.
Belakangan diketahui kisah hidup Tiara korban mutilasi tersebut yang ternyata anak harapan orangtuanya.
Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan dan mutilasi menimpa Tiara terungkap setelah potongan tubuhnya bereceran di jalan hingga ditemukan di semak-semak di kawasan Pacet, Mojokerto pada Sabtu (7/9/2025) kemarin.
Tiara tewas dibunuh dan jasadnya dimutilasi oleh pacarnya sendiri yang bernama Alvi Maulana (24).
Baca juga: Pengakuan Mantan Tukang Jagal Mutilasi Pacar di Mojokerto, Motif Asmara & Tabiat Korban Jadi Pemicu
Mutilasi itu dilakukan pelaku di kamar mandi kos kawasan Lidah Wetan, Surabaya pada Minggu (31/8/2025) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Pembunuhan sadis itu dari pengakuan pelaku dipicu oleh sakit hati pernah dikunci di kamar kos selama 1 jam.
Selain itu, pelaku dan korban yang berpacaran sejak kuliah dan tinggal bersama ini juga kerap cekcok sampai pelaku memendam amarah hingga akhirnya dia melakukan perbuatan keji.
Sosok TAS sendiri diketahui berasal Desa Made, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan.
TAS rupanya hanya merupakan anak seorang penjual es tebu yang kemudian beralih berjualan jajanan sempol.
Dia merupakan anak pertama dari dua bersaudari.
Ayahnya, Setiawan Darmadi, banting tulang hingga menyekolahkan TAS sampai lulus perguruan tinggi.
Namun nahas, putrinya malah berakhir tragis dan mengenaskan di tangan pacarnya sendiri yang juga mantan jagal.
Dikutip dari Tribunnews.com, ayah Tiara kerap berdagang di depan Masjid Agung Lamongan.
Hal ini diungkap oleh ketua RT tempat tinggal orang tua korban.
"Pernah jualan es terbu, kemudian ganti jualan sempol," kata Sukirno.
Ayah Tiara ini banting tulang untuk membiayai sekolah kedua anaknya, yaitu Tiara dan adiknya, R yang masih di bangku kelas 11 SMA.
Tiara bahkan sampai menyelesaikan kuliahnya di Universitas Trunojoyo, Madura.
Namun setelah lulus kuliah, Tiara memilih ngekos di Surabaya, yang ternyata tinggal bersama pelaku Alvi Maulana.
Sukirno menyebut bahwa Tiara ini juga jarang pulang ke Lamongan, bahkan sudah lama dia tidak pernah pulang lagi.
"Beberapa bulan ini ia tidak pernah tahu TAS pulang. Informasinya di Surabaya," terangnya
Komunikasi Tiara dengan keluarganya pun ternyata terbatas.
Hal ini diakui Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama setelah pihaknya mengumpulkan keterangan saksi atas kasus pembunuhan disertai mutilasi ini.
AKP Fauzy mengatakan bahwa dari informasi keluarga soal Tiara ini sangat minim.
"Karena jarang berkomunikasi dengan korban," kata AKP Fauzy.
Kondisi rumah keluarga pun di Lamongan cukup sederhana, di depan rumahnya banyak menggantung pakaian dan bertumpuk barang-barang yang tidak terlihat rapi.
Baca juga: Sosok Alvi Maulana Pelaku Mutilasi Pacar di Mojokerto, Pernah Jadi Tukang Jagal Hewan
Pengakuan Pelaku

Pelaku rupanya sudah memendam amarah sejak lama terhadap korban hingga akhirnya emosinya meledak.
Pemicunya adalah pelaku sempat dikunci di kamar kos oleh korban selama satu jam.
"Karena emosi memuncak, saya sudah memendam emosi dari lama," kata tersangka saat press release di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025) dikutip dari Tribun Jatim.
Pengakuan tersangka yang merupakan mantan jagal ini, dia berpacaran dengan korban sejak kuliah di Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Setelah lulus kuliah, tersangka dan korban tinggal bersama, tanpa ikatan pernikahan di Surabaya.
Tersangka mengatakan, korban mempunyai sikap temperamental.
"Pemicunya (pembunuhan dan mutilasi), saat saya dikunci dari dalam (kos) satu jam," ungkap Alvi.
Ia menyebut, dirinya nekat membunuh dan memutilasi korban juga dipicu permasalahan lain, mulai asmara dan ekonomi.
Korban menuntut tersangka secara ekonomi untuk membeli barang dan memenuhi gaya hidup glamor.
"Banyak masalah, anaknya (korban) sering temperamental soal masalah kecil. (Putus) tapi susah," ucap pria asal Desa Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Komunikasi Tiara Korban Mutilasi ke Keluarga, Ayahnya Banting Tulang Jualan Es, Anaknya Malah Tragis
Dua Terduga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu Melawan Polisi Saat Diciduk |
![]() |
---|
Bingung Saat Kabur, Pembunuh 1 Keluarga di Paoman Indramayu Malah Kembali, Akhirnya Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Pembunuh 1 Keluarga di Paoman Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Anak Haji Sahroni |
![]() |
---|
Pengakuan Mantan Tukang Jagal Mutilasi Pacar di Mojokerto, Motif Asmara & Tabiat Korban Jadi Pemicu |
![]() |
---|
2 Pembunuh Haji Sahroni dan Anak Cucunya Ditangkap 30 KM dari Paoman Indramayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.