Nyamuk Wolbachia Akan Disebar di Rancasari dan Buahbatu Bandung untuk Tekan Angka DBD

Pihak Dinas Kesehatan Kota Bandung akan menambah penerapan teknologi Wolbachia di dua kecamatan pada 2026.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
shutterstock via kompas.com
Ilustrasi - Pihak Dinas Kesehatan Kota Bandung akan menambah penerapan teknologi Wolbachia di dua kecamatan pada 2026 untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD). 
Ringkasan Berita:
  • Nyamuk Wolbachia akan disebar di Rancasari dan Buahbatu pada 2026.
  • Sebelumnya, penyebaran telah dilakukan di Kiaracondong dan Ujungberng.
  • Sosialisasi akan dilakukan dulu agar tak ada penolakan dari masyarakat.

 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pihak Dinas Kesehatan Kota Bandung akan menambah penerapan teknologi wolbachia di dua kecamatan pada 2026 untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).

Wolbachia yang merupakan bakteri alami yang disuntikkan ke nyamuk jantan untuk menghambat reproduksi nyamuk penyebar virus DBD tersebut sudah diterapkan di Ujungberung dan Kiaracondong.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Dadan Mulyana Kosasih, mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menambah penerapan teknologi wolbachia di dua kecamatan tersebut.

"Modifikasi nyamuk wolbachia ini tahun depan akan kita laksanakan di dua dua kecamatan, pertama Kecamatan Rancasari, yang kedua itu Kecamatan Buahbatu," ujar Dadan saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin (24/11/2025).

Baca juga: Banyak Genangan Saat Musim Hujan di Bandung, Dinkes Waspadai Peningkatan Kasus DBD

Dia mengatakan, saat ini sedang melakukan persiapan agar proses penerapan teknologi wolbachia berjalan lancar. Namun, jika melihat penerapan yang sudah berjalan, Dadan optimistis upaya ini akan terlaksana dengan baik.

"Untuk yang sebelumnya itu sangat baik. Jadi selama ini Ujungberung dan Kiaracondong itu selalu nomor satu dalam kasus DBD. Tapi untuk tahun ini itu sangat turun, dan tidak jadi nomor satu," kata Dadan.

Dia mengatakan, penetapan wolbachia pada tahun depan itu akan menggunakan anggarannya dari Kementerian Kesehatan dan pemilihan lokasi atas pertimbangan dari mereka. Pemkot Bandung tinggal menjalankan.

Baca juga: DBD Mengancam Sumedang, Tercatat 1.057 Kasus dan 3 Orang Hilang Nyawa

"Jadi kita mulai dari timur (penerapan wolbachia) itu, karena memang daerah timur selama ini peringkat DBD di atas, tetapi memang kita tidak melihat ya seberapa besar penurunannya," ujarnya.

Sebelum menerapkan teknologi wolbachia itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak ada penolakan karena program ini cukup efektif untuk menekan kasus DBD di Kota Bandung.

"Kita belajar juga dari kondisi di Kiaracondong dan di sana alhamdulillah kondusif. Dengan pendekatan yang mungkin lebih masif terhadap warga, mereka juga paham, masyarakat juga paham manfaatnya, terus ikut bekerja sama," kata Dadan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved