Polresta Bandung Usut Jaringan yang Diduga Memperdaya Remaja untuk Jadi Scammer di Kamboja

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepulangan Rizki Nur Fadhilah (18) ke pangkuan keluarganya tidak serta merta mengakhiri proses penyelidikan dari pihak kepolisian atas dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Kepolisian kini mengalihkan fokusnya untuk mengungkap jaringan yang diduga memperdaya remaja yang akrab disapa Fadhil tersebut, hingga akhirnya bersedia pergi ke Kamboja untuk bekerja sebagai scammer.

Kasi Humas Polresta Bandung, Iptu Opi Taufik mengatakan, penyidik dari Satreskrim akan terus berlanjut, guna melakukan pendalaman terkait peristiwa yang menimpa remaja asal Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung tersebut.

Meskipun berdasarkan informasi menyebutkan, Fadhil bukanlah korban dari TPPO, kepolisian tetap melakukan penyidikan. Hal ini dinilai penting untuk menemui fakta hukum yang sebenarnya apakah ada atau tidaknya unsur pidana.

"Ke depannya penyidik Satreskrim Polresta Bandung akan melakukan pendalaman terkait peristiwa ini guna mencari fakta-fakta hukum yang dikuatkan dengan bukti-bukti," ujarnya kepada awak media pada Senin (24/11/2025).

Di sisi lain pada berita sebelumnya, Fadhil kembali kepangkuan keluarganya usai dijemput dan diserahkan oleh pihak kepolisian di Mapolresta Bandung, Soreang pada Minggu (23/11) malam.

Isak tangis menyelimuti pertemuan tersebut. Tangis pecah ketika Fadhil, akhirnya bertemu dengan keluarganya. Air mata kebahagiaan, seolah menghapus semua kecemasan yang selama ini dirasakan keluarga.

"Sabtu (22/11). Kami bersama Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat berangkat ke Jakarta, menyambut Fadhil di Bandara Soekarno Hatta. Yang didampingi tim Kemenlu dan tim KBRI Kamboja," katanya.