DBD Mengancam Sumedang, Tercatat 1.057 Kasus dan 3 Orang Hilang Nyawa

Total ada 1.057 kasus DBD di Sumedang. Dari jumlah tersebut, 3 orang dilaporkan hilang nyawa.

istimewa/ Dok Dinkes Subang
ILUSTRASI FOGGING - Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk lewat Fogging untuk cegah DBD di Kabupaten Subang, Jawa Barat 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kasus penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kembali merebak dalam sepuluh bulan terakhir. 

Terhitung sejak Januari hingga Oktober 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang mencatat ada seribuan lebih kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten yang dipimpin Dony Ahmad Munir itu. 

"Total ada 1.057 kasus di Sumedang. Dari jumlah tersebut, 3 orang dilaporkan hilang nyawa," kata Aan Sugandi, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes Sumedang, kepada Tribun Jabar.id, Rabu (29/10/2025). 

Aan mengatakan, tiga kasus kematian akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini tersebar di dua kecamatan. 

"Dua korban merupakan warga Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor, dan satu orang korban merupakan warga Darmaraja," kata Aan. 

Lebih lanjut ia menyebutkan, angka kasus DBD di Sumedang menunjukkan penurunan dibandingkan  tahun lalu yang mencapai 2.341 kasus dengan 7 kasus kematian

"Jika dibandingkan dengan tahun lalu, Alhamdulillah menurun," katanya. 

Meskipun saat ini terjadi penurunan kasus, kata Aan, warga diimbau tetap mewaspadai bahaya penyebaran penyakit yang bisa mematikan itu. 

"Warga diimbau tetap waspada, jaga kebersihan lingkungan. Jika mengalami gejala demam lebih dari tiga hari segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan," ujarnya. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved