Minta Uang Tak Diberi, Anak Aniaya Orang Tua Pakai Linggis di Bandung, Pelaku Langsung Dibawa ke RSJ

AS sempat melarikan diri dan bersembunyi di sebuah vila dekat rumahnya.

Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Ravianto
instagram@infobandungbarat
ANAK ODGJ - Polisi saat mengamankan seorang anak menganiaya ayah dan ibu. Peristiwa itu terjadi di Desa Pakuhaji Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Rabu (19/11/2025) sore. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Aksi penganiayaan brutal terhadap orang tua kandung terjadi di Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Rabu (19/11/2025) sore.

Pelaku berinisial AS (29), tega menyerang ibu dan ayahnya sendiri menggunakan linggis dan pacul, dan diduga nekat melakukan aksi tersebut karena mengidap gangguan jiwa.

Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan, membenarkan peristiwa ini dan mengungkapkan bahwa AS langsung diamankan setelah penangkapan dan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua, Bandung Barat.

"Betul ada peristiwa dugaan penganiayaan terhadap korban yang merupakan orang tua kandung pelaku. Kejadiannya kemarin jam setengah empat sore," kata Kusmawan, Kamis (20/11/2025).

Kronologi Dipicu Permintaan Uang

Penganiayaan bermula ketika AS meminta uang kepada ibunya, LR (56).

Baca juga: ODGJ Bacok 13 Warga Maniis Purwakarta, 5 Korban Luka Berat di Kepala dan Leher

Ketika permintaan itu tidak dipenuhi, AS diduga dikuasai amarah dan langsung menyerang sang ibu dengan linggis dan pacul, bahkan memecahkan kaca rumah.

Sang ayah, IS, yang berada tak jauh dari lokasi kejadian, mendatangi rumah karena merasa memiliki firasat buruk.

IS terkejut mendapati istrinya tengah dianiaya.

AS yang panik dengan kedatangan sang ayah kemudian memukulkan potongan besi (linggis) ke arah kepala ayahnya berkali-kali hingga IS jatuh tersungkur.

Tak hanya kedua orang tuanya, AS juga menyerang AW, pamannya, yang datang ke lokasi untuk mencoba menenangkan keadaan.

Pelaku Langsung Diamankan ke RSJ Cisarua

Usai melakukan penganiayaan, AS sempat melarikan diri dan bersembunyi di sebuah vila dekat rumahnya.

Video detik-detik penangkapan AS oleh petugas Polsek Padalarang dibantu warga pun sempat viral di media sosial.

AKP Kusmawan memastikan bahwa dugaan sementara aksi brutal tersebut dipicu ketidakmampuan AS menahan emosi karena riwayat gangguan jiwa yang dimilikinya.

"Pelaku kemudian melarikan diri dan bersembunyi di dalam vila dekat rumahnya dan selanjutnya pelaku berhasil diamankan oleh personil yang datang ke TKP dibantu warga sekitar dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua," ujarnya.

Dari lokasi, polisi mengamankan pacul, linggis, dan selembar kertas berisi riwayat rawat inap AS di RSJ Cisarua sebagai barang bukti.

Sementara itu, ketiga korban (LR, IS, dan AW) mengalami sejumlah luka robek di bagian kepala, bibir, hidung, hingga punggung, dan kini masih menjalani perawatan medis.(*)

Laporan Reporter Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved