100 Ton Sampah di TPS Gunung Batu Timur Bandung Baru Diangkut Setelah Menumpuk 5 Bulan

Berdasarkan data DLH Kota Bandung, sampah yang diangkut dari TPS tersebut sekitar 100 ton

Istimewa/ Dok Diskominfo Kota Bandung.
BERSIHKAN SAMPAH - Alat berat saat membereskan tumpukan sampah di TPS Gunung Batu Timur, Kamis (13/11/2025) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ratusan ton sampah yang menumpuk di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Gunung Batu Timur, Kota Bandung akhirnya diangkut petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setelah menumpuk selama 5 bulan, Kamis (13/11/2025) malam.

Berdasarkan data DLH Kota Bandung, sampah yang diangkut dari TPS tersebut sekitar 100 ton atau setara 200 meter kubik. 

Saat proses pengangkutan, petugas menggunakan alat berat dan armada yang cukup besar.

Baca juga: Masalah Sampah di Bandung, Farhan Akui Partisipasi Masyarakat Olah Sampah Masih Rendah

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 (PPLB3) DLH Kota Bandung, Salman Faruq mengatakan, penumpukan sampah di TPS tersebut terjadi karena volume sampah yang masuk lebih banyak dibandingkan dengan yang bisa diangkut setiap harinya.

"Bukan tidak kami angkut, tapi memang diangkut secara bertahap. Hanya saja jumlah sampah yang masuk lebih besar dari kapasitas angkut secara reguler," ujar Salman, Jumat (14/11/2025).

Dia mengatakan, untuk mempercepat pengangkutan, petugas DLH Kota Bandung mengarahkan satu alat berat dan 11 armada truk berkapasitas besar.

Dengan upaya ini TPS Gunung Batu Timur diharapkan bisa bersih secara signifikan.

"Sampahnya akan dibuang ke TPA Sarimukti dengan memanfaatkan kuota yang sudah diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat," katanya.

Untuk langkah serupa, kata dia, nantinya akan dilakukan di 10 TPS lain di Kota Bandung, diantaranya TPS Sederhana, Ence Azis, Pasar Gegerkalong, Pasar Ciroyom, kolong jembatan Pasopati, eks TPA Dago,  Ciwastra dan Sarimadu.

"Kami pastikan dua minggu ke depan tidak ada lagi penumpukan atau percampuran sampah di TPS karena diidentifikasi terdapat 10 TPS yang sama," ucap Salman.

Salman juga memastikan, pihaknya akan menerapkan sistem untuk memantau cepat titik-titik lokasi yang muncul tumpukan sampah liar dan mengajak masyarakat berperan aktif dalam mengurangi volume sampah rumah tangga.

Baca juga: ITB dan Pemkot Bandung Bahas Solusi Sampah Melalui Budaya dan Teknologi

"Kami mengimbau masyarakat untuk bijak mengelola sampah dengan prinsip 3R reduce, reuse, recycle. Kalau warga bisa mengolah sampahnya secara mandiri, volume yang masuk ke TPS akan jauh berkurang dan tidak mengganggu lingkungan sekitar," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved