Bandung Siaga Hadapi Dampak Cuaca Ekstrem, Banjir dan Longsor Jadi Fokus Utama
Pemkot Bandung mulai meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi cuaca ekstrem karena kondisi ini berpotensi memicu berbagai bencana alam
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemkot Bandung mulai meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi cuaca ekstrem karena kondisi ini berpotensi memicu berbagai bencana alam terutama banjir, dan longsor.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan, dengan kondisi itu, Pemkot bersama masyarakat dan berbagai pihak terus bersinergi untuk membangun sistem tanggap bencana yang cepat dan terkoordinasi.
"Pemerintah hadir dan siap siaga menghadapi bencana. Kita sudah punya 27 rumah pompa untuk mengatasi banjir di titik-titik rawan," ujar Erwin, Minggu (9/11/2025).
Baca juga: Desa Pamotan Pangandaran Kerap Terdampak Banjir, Kades Minta BBWS Citanduy Ambil Tindakan
Selain itu, kata Erwin, pihaknya juga membangun 14 kolam retensi. Saat ini dua kolam sedang dikerjakan, dan dua lagi akan dibangun pada tahun 2026 karena pihaknya menargetkan bisa membangun 30 kolam retensi.
Kolam retensi merupakan kolam penampungan air hujan sementara yang digunakan untuk mengurangi risiko banjir dan mengatur aliran air ke sistem drainase atau sungai.
Untuk mengatasi banjir, tersebut, pihaknya juga gotong royong bersama warga membersihkan saluran air, sungai, dan solokan agar aliran air tetap lancar serta tidak sampai meluap saat turun hujan deras.
"Kita juga turun langsung ke lapangan bersama warga, membongkar bangunan yang menutup saluran air atau berdiri di atas solokan. Tapi tentu dilakukan secara persuasif, kalau di pinggir jalan besar kita tindak tegas, tapi kalau di gang-gang kita ajak bicara dulu dengan pengurus kewilayahan," katanya.
Sementara untuk melakukan penanganan cepat, Pemkot Bandung juga menyiagakan pompa air mobil yang dapat langsung bergerak ke lokasi genangan air. Upaya ini sudah dilakukan di beberapa titik banjir.
"Contohnya kemarin di Jalan Waas, ada genangan. Dalam waktu satu jam air langsung surut karena disedot pompa mobil. Jadi kita sudah siap siaga," ucapnya.
Selain itu, Erwin juga mengajak masyarakat untuk aktif menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan saat musim hujan karena hal ini akan memperparah banjir yang kerap melanda Bandung.
"Jangan buang sampah sembarangan. Banyak sampah yang menyumbat saluran air dan akhirnya menyebabkan banjir. Sekarang kita sedang normalisasi dan pengerukan sungai karena banyak sedimen dari sampah," kata Erwin.
Kemudian, masyarakat juga diminta segera melapor jika menemukan ada tanda-tanda longsor atau erosi di sekitar tempat tinggal. Sebab, jika ada laporan, Pemkot Bandung melalui dinas terkait bisa langsung melakukan penanganan.
Baca juga: Banjir Kiriman dan Pancaroba di Pangandaran Rendam Desa Pamotan, Ratusan Rumah Terendam
"Kalau ada batu atau tanah yang mulai lepas di tebing sungai, segera laporkan ke RW, lurah, atau kecamatan. Itu bisa jadi tanda awal longsor, supaya bisa cepat kita tangani," ujarnya.
Dia juga mengajak agar warga lebih peduli dan bekerja sama menjaga lingkungan bersama pemerintah. Kemudian jangan sampai membangun rumah di atas saluran air karena hal itu juga bisa memicu terjadinya banjir.
"Di Panyileukan saja sudah ada 84 rumah yang menutup saluran belakangnya. Kita harus berpikir bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk kepentingan masyarakat banyak," ucap Erwin.
| SPBU Swasta di Bandung Kembali Ramai Pelanggan, Sejumlah SPBU Masih Menunggu Pasokan |
|
|---|
| Ratusan Pelari Meriahkan Trisakti Run 2025 di GOR Saparua Bandung |
|
|---|
| Wali Kota Bandung Soroti Masalah Lingkungan di Kujangsari, Dari Mulai Drainase Hingga PJU Mati |
|
|---|
| Waspada, Ada Potensi Batu Jatuh di Gunung Batu Lembang Bandung Barat, Dekat Akses ke Tempat Wisata |
|
|---|
| Kopi Jue, Membawa 'Napas' Vietnam di Pinggir Taman Cibeunying Kota Bandung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Wakil-Wali-Kota-Bandung-Erwin-saat-meninjau-banjir.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.