Kopi Jue, Membawa 'Napas' Vietnam di Pinggir Taman Cibeunying Kota Bandung

Tempat ini bernama 'Kopi Jue' dan belakangan jadi salah satu titik nongkrong di kalangan kawula muda yang bosan dengan coffee shop interior estetik.

Penulis: Nappisah | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Nappisah
KEDAI KOPI - Suasana Kopi Jue di Jalan Taman Cibeunying, Kota Bandung, Minggu (9/11/2025). 

Irfan menyebut, empat bulan mereka bolak-balik riset rasa. Dan ketika titik pahit yang pas sudah dapat warung kecil ini resmi muncul di Cibeunying pada 2022.

Sejak itu, kebiasaan ngopi jadi kembali ke form paling sederhana, minum, ngobrol sebentar, lalu bergerak lagi. 

Tidak ada interior yang memerangkap orang berjam-jam. Tidak ada sofa yang menggoda untuk tidur panjang. Duduk di kursi kecil membuat ritme perputaran tamu justru lebih sehat.

Baca juga: Kisah Haru Satpam dan OB Dulu Siapkan Kopi Dosen di Unsika Karawang Jadi ASN, Diapresiasi Rektor

Dan harga menunya tidak berlagak mahal. Kopi Vietnam-nya bahkan tidak sampai Rp 20.000.

Biasanya kalau dengar “kopi Vietnam”, orang langsung membayangkan harga ratusan ribu, menu eksotik, dan dunia gaya hidup yang elit. Di sini tidak. Semua sengaja dibikin membumi.

“Menyesuaikan lokasi juga. Pinggir jalan, kan,” kata Irfan, kepada Tribunjabar.id, Minggu (9/11/2025). 

Per hari omzetnya bisa sekitar Rp2 juta lebih. Meski demikian, Irfan menyebut, sewa tahunan tempat yang tak sampai 4x2 meter sekitar Rp17 juta. Dan itu, menurutnya, masih masuk akal secara perhitungan dibanding tempat lain di Kota Kembang. 

Irfan mengatakan, menu yang paling sering diburu antara lain kopi telur, kopi butter, soda can, dan kopi chan. 

Kata “can” berasal dari bahasa Vietnam untuk lemon jadi rasanya pahit, manis, asam bercampur ringan.

Dia menyebut, kalau pun ada orang ingin bawa makanan dari luar tidak ada larangan. Sebab ini bukan coffee shop yang mengatur secara penuh segala hal.

Kopi Jue kini punya tujuh pegawai. Ada dua shift dan saat akhir pekan ditambah satu shift tengah. Mereka buka dari pukul 08.00 WIB sampai jam 22.00 WIB. 

"Paling malam jam 12 batas aturan wilayah, biasanya saat weekend," imbuhnya.

Meskipun mulai banyak tempat minum unik bermunculan di Bandung, menurut Irfan, Jue punya kesederhanaan. Tidak ada dorongan untuk memaksa orang betah lama-lama. Tidak ada imaji ingin terlihat paling keren.

Dia menyebut, orang datang, duduk, minum, lalu pulang. Dan justru itu yang membuat tempat ini terasa jujur.

Nama “Jue” sendiri tidak berasal dari Vietnam. Itu bahasa Palembang.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved