Cuaca Ekstrem Mengancam, Untungnya Stok Beras di Bandung Aman sampai 6 Bulan ke Depan

Bulog sudah berkoordinasi dengan DKPP Kota Bandung untuk mencari gedung tambahan sebagai tempat penyimpanan baru.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
PEDAGANG BERAS - Pedagang beras di Pasar Ciwastra, Kota Bandung, saat menjajakan beras beberapa waktu lalu, Senin (1/9/2025). Stok beras untuk wilayah Bandung dipastikan aman untuk 6 bulan ke depan di tengah ancaman cuaca ekstrem. 
Ringkasan Berita:
  • Stok beras Kota Bandung dipastikan aman meski daerah pemasok berpotensi gagal panen akibat cuaca ekstrem.
  • DKPP mulai keluarkan beras cadangan (Oktober-November 2025); stok diperkirakan aman hingga 6 bulan ke depan.
  • Cadangan beras Bulog 2025 sangat melimpah, mencapai hampir 3-4 juta ton (terbanyak dalam sejarah).
  • Bulog sedang mencari gudang tambahan dan terus melakukan penyerapan gabah dari petani.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Stok beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Bandung, hingga saat ini dipastikan masih tetap aman meski para petani di daerah pemasok terdampak cuaca ekstrem.

Dengan cuaca ekstrem tersebut, petani berpotensi gagal panen dan hasil panen pun tidak maksimal, sehingga kondisi ini bisa menyebabkan pasokan ke berbagai wilayah, termasuk ke Kota Bandung menjadi terhambat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, mengatakan untuk bulan Oktober dan November 2025 ini pihaknya sudah mulai mengeluarkan beras cadangan.

"Artinya, masih ada cukup banyak stok cadangan. Jadi, kalau untuk beras, diperkirakan masih aman hingga sekitar enam bulan ke depan," ujar Gin Gin, Jumat (7/11/2025).

Dia mengatakan, untuk tahun 2025 ini cadangan beras di Kota Bandung memang melimpah, sehingga masyarakat dan pedagang di pasar tradisional diminta tidak perlu khawatir kekurangan pasokan beras.

Baca juga: Satgas Pangan Polres Purwakarta Sidak Pasar, Pastikan Harga Beras Tak Lebihi HET

"Dalam sejarah, pada tahun ini adalah tahun dengan cadangan beras Bulog terbanyak, mencapai hampir 3 sampai 4 juta ton," katanya.

Bahkan beberapa waktu yang lalu, kata dia, pihak Bulog sudah berkoordinasi dengan DKPP Kota Bandung untuk mencari gedung tambahan sebagai tempat penyimpanan baru karena gudang yang lama sudah cukup penuh.

"Jadi, stok kita saat ini sebenarnya masih aman dan cukup banyak. Bulog pun sedang mencari tambahan tempat penyimpanan sambil terus berkoordinasi dengan pemerintah kota," ucap Gin Gin.

Dengan kondisi ini Bulog pun akan terus melakukan penyerapan gabah dari petani karena itu merupakan kewajiban dan untuk menjaga ketersediaan stok agar aman hingga beberapa bulan ke depan.

"Hal ini juga berkaitan dengan kewajiban Bulog dalam penyerapan beras dari petani, yang memang harus terus berjalan," katanya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved