Banjir di Dayeuhkolot

Banjir Setinggi 50 Sentimeter Rendam Jalan Raya Dayeuhkolot Bandung, Kendaraan Banyak yang Mogok 

Jalan Raya Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, terendam banjir setinggi 50 sentimeter pada Sabtu (1/10/2025).

|
Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama
TERENDAM BANJIR- Sejumlah warga melintasi Jalan Raya Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yang terendam banjir setinggi 50 sentimeter pada Sabtu (1/10/2025). Titik banjir ini tepatnya di depan Pasar Dayeuhkolot. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jalan Raya Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, tepatnya di depan Pasar Dayeuhkolot terendam banjir setinggi 50 sentimeter pada Sabtu (1/10/2025).

Hal tersebut membuat arus lalu lintas di jalan Raya Dayeuhkolot tersendat, lantaran banyak kendaraan roda dua ataupun empat yang memutar balik ataupun mogok saat memaksa untuk melintas genangan banjir.

Anggota KBO Satlantas Polresta Bandung, Iptu Yana, mengatakan jalur yang terdampak banjir tersebut sepanjang 100 meter. Di mana, banjir tersebut akibat suangi Citarum yang meluap.

"Ketinggian air 50 sentimeter. Namun ada titik yang lebih dalam di bagian tengah," ujarnya saat diwawancara pada Sabtu (1/11/2025).

Akibat banjir tersebut, Yana menuturkan bahwa pihaknya mengalihkan arus lalu lintas ke jalan Raya Bojongsoang. 

Baca juga: Atasi Banjir Dayeuhkolot, Pemkab Bandung Fokus Normalisasi Sungai Termasuk di Depan Metro Garmin

Pihak Satlantas menghimbau untum warga masyarakat yang akan melintasi Dayeuhkolot agar tidak melintasi titik genangan.

Sebagai alternatif, warga bisa mengambil jalan ke arah Bojongsoang.

Namun meski sudah mendapatkan himbauan dari petugas kepolisian, masih banyak warga yang tetap memilih nekat untuk menerobos banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot.

Salah satunya yaitu Uji (31). Warga Kecamatan Baleendah tersebut mengatakan alasan dirinya menerobos banjir yaitu agar bisa cepat menuju ke tempat kerjanya.

Meskipun pada akhirnya Uji harus mengorbankan sepeda motornya mogok di tengah jalan saat menerobos banjir

"Sudah biasa kalau mogok gini mah, mau enggak mau harus dilewati, soalnya jalur alternatifnya panjang. Muter lewat Banjaran, lewat Rancamayar juga sama macet, jadi memilih di jalur ini," ucapnya.

Bagi Uji, sepeda motor yang mogok saat banjir bukanlah pengalaman pertama baginya. Sebab ketika hujan turun, jalan yang biasa dirinya gunakan ke tempat kerja itu selalu terendam banjir.

Baca juga: Cirebon Terapkan Denda Bagi Perokok di Ruang Publik, 7 Pelanggar Didenda Masing-masing Rp17 Ribu

Berbeda dengan Uji, warga Kecamatan Banjaran, Rendi (36) memutuskan memutar balik dari Jalan Raya Dayeuhkolot. Baginya, menerobos banjir saat ini sudah tidak memungkinkan.

"Sebenernya, jalur ini lebih cepat ke tempat saya kerja, jadi saya pasti lewat sini. Tapi kalau 30 sentimeter sampai 50 sentimeter saya enggak berani, tapi kalau semata kaki mah saya maju," ujarnya.

Terpantau Tribun Jabar, hingga berita ditulis Jalan Raya Dayeuhkolot masih tergenang banjir. Cuacanya pun sudah mulai kembali gelap, dan air hujan mulai turun secara perlahan. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved