Jembatan di Hegarmanah Cimaung Sudah Diperbaiki, Satu Lagi Terancam Roboh Ancam Isolir 630 Jiwa

Satu jembatan lain yang di Desa Hegarmanah, Cimaung, sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan dan dikhawatirkan akan ikut roboh.

Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama
JEMBATAN PENGHUBUNG - Jembatan penghubung di Kampung Hegarmanah, Desa Cipinang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung roboh, belum diperbaiki lebih dari 5 bulan oleh pemerintah. Foto diambil Kamis (16/10/2025). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Setelah sebelumnya tersiksa dengan jembatan roboh yang belum diperbaiki oleh pemerintah selama lebih dari 5 bulan, warga Kampung Hegarmanah, Desa Cipinang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung dibuat lebih cemas.

Pasalnya, satu jembatan lain yang berada di kampung yang sama, kini menunjukkan tanda-tanda kerusakan dan dikhawatirkan akan ikut roboh.

Jika jembatan tersebut ikut roboh seperti yang sama sebelumnya, maka akses warga khususnya ke RW 1 Kampung Hegarmanah akan terputus total.

Hal ini akan membuat sekitar 200 kepala keluarga (KK) atau 630 jiwa yang berdiam di RW 01 tersebut akan terisolasi tanpa jalur alternatif sama sekali.

Ketua RW 01, Nurjana (45), mengatakan bahwa jembatan yang kini rusak tersebut merupakan penghubung antar desa di batas wilayah Desa Cipinang dan Desa Cimaung.

Baca juga: Tak Diperhatikan Setelah 5 Bulan Ambruk, Warga Bangun Jembatan di Cimaung Secara Swadaya Seadanya

"Iya, kondisi mulai rusak. Jembatan itu penghubung antar desa tapi masih di lingkungan RW sini. Kalau jembatan itu sampai rubuh, otomatis warga terisolasi. Soalnya yang satu lagikan sudah roboh dan belum diperbaiki 5 bulan oleh pemerintah," ujarnya kepada Tribun Jabar pada Kamis (16/10/2025).

Nurjana menjelaskan, kondisi bagian bawah jembatan tersebut sudah terkikis oleh air. Bahkan, beton penyangga di bawah jembatan pun sudah terjatuh digerus aliran sungai.

Hal itulah yang membuat warga pun semakin khawatir karena hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak terkait. 

Meskipun sudah melaporkan sejak lama, upaya yang dilakukan baru sebatas pemeriksaan lapangan tanpa tindak lanjut nyata.

"Sudah, laporan. Tapi belum ada tindak lanjut. Kalau pengontrolan sudah ada. Malahan udah beberapa kali. Cuma untuk pembangunan atau perbaikannyabelum tahu kapan," katanya.

Senada dengan Nurjana, Ketua RT 01/RW 01 Kampung Hegarmanah, Asep Yogi (52) mengatakan, jembatan yang kini rusak itu sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan sejak dua tahun lalu.

Ia menjelaskan, kondisi jembatan sudah menunjukkan tanda-tanda keretakan. Bahkan beberapa titik di sekitar jembatan itu sudah mulai amblas, sehingga warga menutupnya agar tidak ada yang terjatuh.

"Yang terakhir itu, bolongnya 2 hari lalu atau tanggal 14 Oktober 2025. Di sekitaran juga kondisinya sudah retak. Terus, kendaraan berat juga enggak boleh melewat lewat sini. Soalnya kalau ini, putus jembatannya yang di selatan putus kampung kami terisolir," ucapnya.

Baca juga: Santer Diminati PSSI, Bojan Hodak Malah Beri Kejutan ke Bobotoh Soal Pemain Anyar Paruh Musim

Asep mengungkapkan, selain menjadi jalur utama antar desa, dua jembatan di kampungnha juga memiliki berperan penting bagi aktivitas warga, terutama untuk anak sekolah dan petani yang membawa hasil panen. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved