"Kopi Gembukan Kompeni": Menelusuri Jejak Kolonial dan Getir Petani di Balik Secangkir Kopi Priangan

Kopi tak hanya dibahas sebagai minuman. Ia hadir sebagai saksi sejarah, hingga penggerak Revolusi Prancis dan kini jadi pendamping obrolan.

Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
tribunjabar.id / Nappisah
COFFEE SHOP - Tempat Ngopi Modern di Jalan Panaitan No 34, Kota Bandung, Sabtu (15/11/2025) malam. 

Menariknya, acara ini sebenarnya digagas oleh komunitas yang mayoritas berkutat di dunia musik indie. 

Mereka terbiasa menggelar acara band, tetapi merasa ada hal lain yang ingin diangkat sejarah lokal.

“Kita pengin ngasih insight. Sejarah itu bukan cuma soal pahlawan. Ini sejarah sosial, sejarah petani yang jarang ditulis,” jelas Ojel. 

Dia menuturkan, diskusi tentang kopi pun menjadi pintu masuk untuk bicara lebih jauh tentang Bandung, Priangan, dan masyarakatnya.

Dengan mengundang narasumber seperti Penulis dan Peneliti, Atep Kurnia yang menghadirkan sumber-sumber sejarah primer Belanda. 

Menurut dia, pihaknya mencoba menghadirkan obrolan yang berimbang, santai tapi berbasis data, ringan namun berisi.

Ojel berharap, ingin anak muda Bandung mengenal tempat tinggalnya lebih dekat.

“Minimal mereka tahu sejarah Bandung seperti apa. Tahu bahwa kopi, sebelum jadi gaya hidup Gen Z, pernah jadi beban rakyat Priangan,” katanya. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved