Hati-hati, Tas Sekolah Terlalu Berat Bisa Sebabkan Skoliosis pada Anak

Ternyata anak sekolah yang terbiasa membawa tas penuh berisi buku pelajaran setiap hari beresiko terkena skoliosis loh.

Yanukit/Kompas.com
ILUSTRASI - Ternyata anak sekolah yang terbiasa membawa tas penuh berisi buku pelajaran setiap hari beresiko terkena skoliosis loh. Meski terlihat sepele, kebiasaan ini ternyata dapat meningkatkan risiko terjadinya kelengkungan tulang belakang ke arah samping 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bun, tahukah Anda, ternyata anak sekolah yang terbiasa membawa tas penuh berisi buku pelajaran setiap hari beresiko terkena skoliosis loh.

Meski terlihat sepele, kebiasaan ini ternyata dapat meningkatkan risiko terjadinya kelengkungan tulang belakang ke arah samping.

Dr. Frieda Susanti, SpA, Subsp. Endo(K), PhD, anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menjelaskan, skoliosis merupakan kondisi di mana tulang punggung tidak lagi sejajar lurus secara vertikal, melainkan melengkung ke samping.

“Punggung kita itu normalnya lurus dari atas ke bawah, tapi kalau skoliosis, tulangnya miring ke samping. Itu disebut skoliosis,” kata dokter Frieda secara virtual, Selasa (28/10/2025).

Baca juga: Osteoartritis Penyakit Penipisan Tulang Rawan yang Rentan Menyerang Lansia

Ia menjelaskan bahwa skoliosis bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu kelainan bawaan dan kebiasaan postur tubuh yang salah. 

Untuk kasus bawaan, skoliosis dapat terjadi akibat kelainan pada tulang seperti osteogenesis imperfecta atau displasia skeletal. 

Namun, pada anak-anak masa kini, sebagian besar skoliosis justru disebabkan oleh postur tubuh yang salah dan kebiasaan membawa beban berat secara tidak seimbang.

“Anak-anak zaman sekarang sering membungkuk saat duduk atau membawa tas hanya di satu sisi bahu. Kalau terus dilakukan, tulang bisa terbiasa dalam posisi miring. Ini menjadi salah satu faktor risiko skoliosis yang didapat, bukan bawaan,” ujarnya.

Dokter Frieda juga menambahkan, membawa tas yang terlalu berat di satu sisi dapat menyebabkan tulang belakang condong ke arah beban dan lama-kelamaan memicu kelengkungan permanen.

Baca juga: Bahaya Osteoporosis Tulang Belakang:Penyuntikan Semen Solusi Mengatasi Nyeri Akibat Keretakan Tulang

“Saya sering tanya ke pasien, kenapa bawa bukunya banyak sekali, seperti satu rumah ikut dibawa?’ Padahal itu berisiko. Kalau bisa, gunakan tas dengan roda seperti koper agar beban tidak ditopang di punggung,” sarannya.

Selain memperhatikan beban tas, pencegahan skoliosis juga dapat dilakukan dengan menjaga postur tubuh yang baik saat duduk, berdiri, dan belajar.

Anak juga sebaiknya memiliki waktu cukup untuk bergerak dan berolahraga agar otot punggung tetap kuat menopang tulang belakang.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved