Osteoartritis Penyakit Penipisan Tulang Rawan yang Rentan Menyerang Lansia
TRIBUNJABAR.ID - Nyeri lutut dan panggul yang kerap dialami para lanjut usia (lansia) bukan semata karena kelelahan atau penuaan biasa. Penyebab palin
TRIBUNJABAR.ID - Nyeri lutut dan panggul yang kerap dialami para lanjut usia (lansia) bukan semata karena kelelahan atau penuaan biasa. Penyebab paling umum keluhan tersebut adalah osteoartritis, sebuah kondisi yang dikenal masyarakat awam sebagai “pengapuran sendi”, meskipun sebenarnya istilah itu tidak tepat.
Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi, Konsultan Panggul dan Lutut (Adult Reconstruction, Trauma and Sport) di Santosa Hospital Bandung Central, dr Azeta Arif, M.Kes,Sp.OT.Subsp.PL(K) menjelaskan bahwa osteoartritis adalah penyakit akibat penipisan tulang rawan sendi, bukan karena terbentuknya kapur seperti banyak diyakini.
“Tulang rawan berfungsi melapisi ujung-ujung tulang pada sendi agar tidak saling bergesekan langsung. Ketika tulang rawan menipis atau rusak, maka tulang akan saling bergesekan, menyebabkan nyeri, peradangan, dan kekakuan pada sendi,” jelasnya, kepada Tribunjabar.id, beberapa waktu yang lalu.
Banyak masyarakat juga menyamakan osteoarthritis dengan osteoporosis. Padahal, kedua kondisi ini sangat berbeda. Osteoartritis adalah penyakit sendi, sedangkan osteoporosis adalah kondisi tulang yang keropos dan tidak menimbulkan nyeri kecuali jika terjadi patah tulang.
“Osteoartritis itu beda dengan osteoporosis. Osteoartritis menyebabkan nyeri lutut dan panggul, sedangkan osteoporosis tidak menyebabkan nyeri sendi kecuali kalau tulangnya patah,” ujarnya.
Sebutan populer “pengapuran sendi” dinilai menyesatkan karena tidak terjadi pembentukan kapur di sendi. Yang terjadi justru sebaliknya: ausnya tulang rawan hingga habis sama sekali.
“Pengapuran itu istilah yang salah kaprah. Tidak ada kapur yang terbentuk. Justru tulang rawannya aus, menipis, bahkan bisa hilang sama sekali,” katanya.
Pada tahap awal, penderita osteoartritis biasanya mengalami nyeri dan kaku pada sendi setelah lama tidak bergerak, seperti saat bangun tidur atau berdiri setelah duduk lama.
“Bisa juga terdengar bunyi 'krek-krek' saat lutut digerakkan. Kalau sudah berat, nyeri muncul saat berjalan biasa, dan sendi bisa tampak membengkak,” jelasnya.
Osteoartritis paling sering menyerang lutut dan panggul karena kedua sendi ini menanggung beban tubuh saat beraktivitas.
Meskipun osteoartritis merupakan bagian dari proses penuaan, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini, diantaranya; wanita usia di atas 45 tahun, kelebihan berat badan, aktivitas fisik berlebihan seperti lari dan lompat, riwayat rematik atau asam urat, lemah otot paha, pernah mengalami cedera atau patah tulang di sekitar sendi.
Mitos lain yang banyak berkembang di masyarakat adalah bahwa nyeri sendi akibat osteoartritis disebabkan oleh berkurangnya cairan pelumas sendi atau yang biasa disebut "oli sendi".
“Cairan sendi memang bisa berubah kualitasnya, tapi volumenya justru bisa bertambah saat terjadi peradangan. Jadi, ini bukan soal pelumasnya kering, tapi tulang rawannya yang menipis,” imbuhnya.
Untuk mengetahui tingkat keparahan osteoartritis, dokter biasanya melakukan pemeriksaan rontgen sendi.
“Kalau celah sendinya mulai menyempit, itu berarti tulang rawannya menipis. Kalau celahnya sudah hilang, itu berarti stadium paling berat tulang sudah saling bergesekan langsung,” paparnya.
| Link dan Cara Daftar Tarif Khusus Metro Jabar Trans untuk Pelajar hingga Lansia, Ongkos Jadi Rp2.000 |
|
|---|
| Kisah Anen, Lansia Tunanetra 61 Tahun Penjual Koran dan Majalah di Depok Sejak 1981, Pantang Ngemis |
|
|---|
| Kisah Pilu Lansia Tunanetra Jualan Majalah di Stasiun Depok Sepi Pembeli, Sosok Penolong Beri Rezeki |
|
|---|
| Pilu, Lansia Ditodong Pria Tak Dikenal di Dalam JakLingko, Nyawa Nyaris Melayang, Uang Belanja Raib |
|
|---|
| Lansia Pelaku Pencabulan Anak di Bandung Barat Jadi Tersangka, Videonya Hampri Diamuk Massa Viral |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.